176 Penderita AIDS Meninggal
TRANSINDONESIA.CO – Penderita HIV/AIDS di Kota Pekanbaru, Riau, yang sudah meninggal dunia akibat penyakit tersebut berjumlah 176 orang terdiri dari 159 pengidap AIDS dan 17 HIV didasarkan data kumulatif yang dimiliki oleh Dinas Kesehatan dan dirilis Komisi Penanggulangan AIDS Kota Pekanbaru selama kurun waktu 2000-Desember 2015.
Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Kota Pekanbaru Hasan Supriyanto, kemaren, mengatakan sejak kurun waktu 15 tahun tersebut terdata sebanyak 898 pengidap HIV dan 818 pengidap AIDS dan jumlah itu terus meningkat disebabkan maraknya seks bebas serta penggunaan narkoba suntik.
Data terakhir yang disampaikan KPA hingga Desember 2015 ada sebanyak 241 pengidap HIV serta 168 AIDS.
Ia menyatakan miris dengan peningkatan penderita tersebut dan berharap adanya penanganan terpadu termasuk pengawasan orang tua agar pengidap HIV/AIDS tidak semakin banyak.
Penyakit ini tidak lagi menyerang kelompok-kelompok beresiko seperti pekerja seks komersil (PSK), Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) tetapi juga ibu rumah tangga dan bayi.
Ia menegaskan adanya informasi yang sangat terbuka di internet serta pengaruh budaya barat memicu perubahan gaya hidup termasuk prilaku seksual pengidap HIV/AIDS.
Diketahui juga bahwa pengidap HIV/AIDS di daerah itu juga disebabkan oleh narkoba dan penggunaan jarum suntik yang tidak steril.
Selain faktor diatas, korban penyebaran virus berbahaya ini adalah ibu rumahtangga yang menjadi pengidap HIV/AIDS karena tertular dari suami mereka sehingga ketika memiliki bayi akan beresiko besar ikut tertular.
Untuk mengurangi jumlah pengidap HIV/AIDS Komisi Penanggulangan AIDS Pekanbaru melakukan upaya-upaya penyuluhan seperti pemberian informasi bahaya HIV/AIDS, cara akses pengobatannya dan cek HIV/AIDS gratis.
Dalam mengampanyekan berani cek HIV/AIDS kepada masyarakat Komisi Penanggulangan AIDS memberikan pemahaman tentang penggunaan sistem VCT yaitu Voluntary, Conseling, dan Test. Artinya sebelum dilakukan tes masyarakat harus mengetahui bahwa yang dilakukannya adalah bersifat sukarela (Voluntary) dan kemudian mereka akan mendapatkan konseling dan barulah tes dilaksanakan.
Ia menegaskan tes HIV/AIDS telah dapat dilakukan di Puskesmas yang ada di Pekanbaru, setidaknya ada 20 Puskesmas yang bisa melakukan tes HIV/AIDS saat ini”.
Untuk tahun 2016 belum diadakan program tes HIV/AIDS tetapi sebelumnya tes tersebut telah dilaksanakan pada November 2015. Kegiatan ini adalah kegiatan rutin tahunan yang diselenggarakan dari dana APBD.[Ant/Ful]