Persiapan Asian Games, GBK Direnovasi

TRANSINDONESIA.CO – Pemerintah melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera) akan merenovasi 14 bangunan venue di Kawasan Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta.

Renovasi dan penataan kawasan GBK dilakukan untuk mendukung pelaksanaan Asian Games 2018 mendatang yang bakal dihelat di Tanah Air. Seperti diketahui, Asian Games XVIII 2018 akan diadakan di Jakarta dan Palembang. Sebanyak 45 negara akan ikut serta dalam perhelatan multi-olahraga tersebut.

“Kita pilih melakukan renovasi moderat, karena kalau dirombak total walaupun ingin namun waktunya tidak cukup,” kata Direktur Jenderal Cipta Karya Kemenpupera Adjar Prayudi, Kamis (11/2/2016).

Hanya stadion renang saja yang akan dirombak total dan diagendakan menjadi aquatic center berstandar olimpic games.

Empat belas bangunan tersebut yakni Stadion Utama yang pertama kali dibuka pada 1962, Tennis Indoor dan Outdoor, Gedung Stadion Madya, Gedung Basket, Lapangan Hockey, Lapangan Panahan, Lapangan sepak bola A/B/C, Stadion Renang dan Istora Senayan. Akan pula dibangun wisma atlet yanh dikerjakan oleh Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Kemenpupera.

Sementara untuk aquatic center dalam pelaksanaannya akan dibuat tertutup. Jalur renang yang semula hanya delapan line akan ditambah menjadi 10 line dengan pengaturan kedalaman tertentu. Renovasi ditargetkan selesai pada Juni atau September 2017, selanjutnya hingga Juli 2018 akan dilakukan pre test event.

Selain melakukan renovasi, kawasan GBK juga akan ditata guna membentuk ruang luar bangunan venue yang lebih baik namun dapat menyatu dengan bangunannya. Beberapa usulan perbaikan sarana dan prasarana ruang luar bangunan sudah dirancang. Diantaranya pengaturan gerbang, loket, pedestrian, parkir, pagar, tempat duduk, toilet. Kemudian penanda kawasan, food court, playground, outdoor gym dan sampah.

Logo dan Maskot Asian Games 2018.
Logo dan Maskot Asian Games 2018.

Pengembangan gagasan penataan kawasan selanjutnya akan secara intensif dilaksanakan bekerja sama dengan tim Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) untuk mendapatkan penataan kawasan yang berkualitas. “Saat ini kita masih masih menunggu Instruksi Presiden terkait pelaksanaan pembangunan, kemungkinan akan turun minggu ini,” katanya.

Dalam draft Inpres tersebut, tugas Kemenpupera adalah melakukan koordinasi dengan panitia nasional penyelenggara Asian Games XVIII 2018 terkait prasarana dan sarana olahraga serta prasarana dan sarana pendukung yang akan dibangun dalam persiapan Asian Games XVIII.

Berdasarkan waktu pelaksanaan dukungan Infrastruktur Asian Games XVIII 2018, telah disusun dua skenario penanganan kegiatan. Ia tediri atas Sistem Kontrak Konvensional dan Sistem Kontrak Design and Build.

Dalam Sistem Kontrak Konvensional, diterapkan pada komponen Bangunan Venues di antaranya pada Paket AG Stadion Tenis Indoor, Tenis Outdoor Center Court dan Stadion Madya; Paket AG Gedung Basket, Gedung Latihan Bulu Tangkis, Gedung Bola Volley, Lapangan Hockey, Lapangan Panahan dan Lapangan Sepak bola A; Paket AG Penataan Lingkungan Komplek GBK; dan Paket AG Penataan Lingkungan Kawasan Kampung Atlet Kemayoran.

Kemudian dalam Sistem Kontrak Design and Build diterapkan pada komponen Bangunan Venues di antaranya pada Paket AG Stadion Utama GBK); Paket AG Stadion Renang; Paket AG Istora Senayan, Softball Pintu I dan Softball Pintu II.

Anggaran yang dibutuhkan untuk renovasi dan penataan kawasan, lanjut Adjar, diperkirakan mencapai Rp 2 triliun. Tapi anggaran lebih detail masih diperhitungkan. Sebagian dana akan disumbang dari Kementerian Pemuda dan Olahraga sebesar Rp 500 miliar untuk mendukung infrastruktur. Sementara untuk pembangunan skala besar akan menggunakan dana APBN.[Rol/San]

Share