Guru Honor NTB Ramaikan Unjuk Rasa di Istana

TRANSINDONESIA.CO – Sebanyak 35 guru honorer Kategori 2 dari Nusa Tenggara Barat (NTB) akan ikut bergabung dengan para tenaga pendidik dari seluruh Indonesia yang akan berunjuk rasa di Istana Negara Jakarta pada 10-12 Februari 2016 mendatang.

“Guru yang kami kirim untuk bergabung merupakan perwakilan dari 10 kabupaten/kota,” kata Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Nusa Tenggara Barat (NTB) H Ali Rahim, di Mataram, Selasa (9/2/2016).

Menurut dia, sekitar 55.500 guru dari seluruh provinsi akan berunjuk rasa sebagai bentuk protes atas rencana pemerintah membatalkan pengangkatan tenaga honorer Kategori 2 (K2) menjadi calon pegawai negeri sipil (CPNS).

PGRI NTB, kata Ali, mendukung langkah yang dilakukan para guru honorer K2 yang ingin menuntut haknya.

Ribuan guru honorer berdemo di DPR.(dok)
Ribuan guru honorer berdemo di DPR.(dok)

“Kami mendukung upaya menggugat keputusan yang sudah dikeluarkan secara resmi oleh pemerintah melalui Kementerian Pendayagunaan dan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan disetujui Komisi II DPR RI,” ujarnya.

Ia mengatakan, sebanyak 35 orang perwakilan guru dari NTB berangkat ke Jakarta murni dengan biaya swadaya dan tidak menggunakan bantuan dana dari pihak manapun, apalagi pemerintah.

Aksi unjuk rasa yang akan digelar bersifat damai karena para guru honorer K2 berkomitmen untuk menyampaikan aspirasi secara santun dan tidak anarkis, agar kondusifitas Jakarta sebagai Ibu Kota Indonesia, tetap terjaga.

“Saya berpesan kepada guru yang berangkat ke Jakarta, untuk menyampaikan aspirasi secara santun dan tidak berbuat anarkistis sebab jika berbuat anarkistis maka pihaknya tidak akan bertanggung jawab,” katanya.

Juru bicara Menpan-RB, Herman Suryatman, menegaskan Kemenpan-RB, tidak ada rencana membatalkan pengangkatan pegawai honorer Kategori 2 menjadi pegawai negeri sipil.

“Pak Menteri tidak pernah mengatakan ada pembatalan, yang benar adalah saat ini dukungan anggaran belum tersedia,” kata juru bicara Menpan-RB, Herman Suryatman, di Jakarta, beberapa waktu lalu.[Ant/Sun]

Share