Pesona Situ Burangkeng Tak Mendapat Perhatian Pemkab Bekasi

TRANSINDONESIA.CO – Situ Burangkeng yang terletak di Kampung Burangkeng, Desa Ciledug, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, memiliki keindahan dan menyimpan pesona alami, namun sayang tidak dimanfaatkan secara maksimal oleh Pemkab Bekasi.

Situ atau dikenal dengan danau itu memiliki uas 6,2 hektar, pada tahun 90 an menjadi primadona para petani, tapi seiring zaman semakin tidak berfungsi lagi untuk mengairi sawah.

Kepadatan penduduk dan menjamurnya perumahan dan pabrik, lahan pertanian di wilayah Kecamatan Setu kini hanya tersisa tidak lebih dari 20 persen.

Pantauan Transindonesia.co, Selasa (2/2/2016), masih tampak pintu air yang dipasang alat sederhana sebagai pengatur debit air bila terjadi banjir dari sungai Sadang yang mengalir ke Situ Burangkeng tersebut.

Petak sawah yang dulu menghampar hijau dan membuat sejuk serta asri itu kini menjadi gersang. Apalagi saat musim kemarau, kegersangan semakin menambah panas kampung yang kini ditumbuhi dengan perumahan.

Ironisnya, tidak sedikit bahkan hampir tidak ada pengembang yang melakukan pembangunan perumahan memiliki amdal lingkungan yang benar-bemar baik dan professional.

Dimana banyak pengembang tidak memiliki lahan penghijauan, taman, pembuangan air bah sampai aliran limbah rumah tangga sangat jarang. Kebanyakan pembuangan limbah rumah tangga hanya dialirkan lewat parit (got) kecil, bila musim penghujan akan terjadi genangan air diseputar perumahan.

Situ Burangkeng yang menyimpan pesona dan keindahan.[Man]
Situ Burangkeng yang menyimpan pesona dan keindahan.[Man]
Belum lagi, permasalahan pembuangan atau aliran limbah, para pengembang kebingungan untuk mengalirkannya. Hal ini dikarenakan tidak adanya kali penghubung untuk membuang limbah rumah tangga.

Bilapun ada kali, tapi sebagian besar tidak terawat bahkan pengembang seperti tidak peduli dengan kondisi tersebut.

Diseputar Situ Burangkeng yang kini telah berdiri dindiing-dinding semen seperti Perumahan Griya Permai, Mustika Grande, Mutiara Gading Telajung dan lainnya.

Pembangunan perumahan yang menggunakan lahan pertanian itu kini jumlah petani semakin jauh berkurang.

Situ Burangkeng yang sempat menjadi ikon dan kebanggaan petani karena dapat mengairi sawah dari Desa Ciledug sampai Desa Telajung Cikarang Bekasi dan wilayah Kecamatan Setu lainnya.

Beberapa waktu lalu, Kades Ciledug, Iing Sholikin  menyatakan, Pemkab Bekasi pernah berencana akan mengelola Situ Burangkeng sebagai tempat rekreasi yang akan dikelola oleh Dinas Pengairan.

Pintu air Situ Burangkeng sebagai pengatur debit air ke persawahaan masih berfungsi.[Man]
Pintu air Situ Burangkeng sebagai pengatur debit air ke persawahaan masih berfungsi.[Man]
Tapi, sampai saat ini rencana tersebut tidak juga teralisasi. Memang Situ Burangkeng perlu penanganan khusus untuk dijadikan danau rekreasi, karena perlu sentuhan-sentuhan asri dan juga tunjangan dana.

Padahal, bila rencana Pemkab ini benar-benar terwujud, dipastikan akan dapat mendongkrak perekonomian warga. Para warga bisa memanfaatkan Danau Burangkeng dengan memperkenalkan dan menjual berbagai kerajinan tangan dan juga hasil home industri yang dikelola secara swadaya masyarakat.

Ditambah makanan khas Setu seperti, cucur, lemeng, cetrok, nasi uduk khas Betawi ini akan mendapat tempat didunia kuliner.

Akankah dambaan masyarakat Setu ini terwujud? Tentu saja hal ini terpulang kepada perangkat dan aparatnya serta Pemkab Bekasi mau mewujudkannya.[Man/Fya]

Share