Bantul Waspadai El Nino
TRANSINDONESIA.CO – Dampak fenomena alam El Nino yang kemungkinan dapat mengganggu terhadap kegiatan pertanian di wilayah Bantul, Yogyakarta, diwaspadai Dinas Pertanian dan Kehutanan Bantul.
“Sejauh ini dampak El Nino belum begitu pengaruh terhadap lahan pertanian kita, akan tetapi apapun alasannya, kita harus waspada agar tidak terjadi kerugian pada petani,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Bantul, Partogi Dame Pakpahan di Bantul, kemaren.
Menurut dia, fenomena alam El Nino berdampak pada perubahan iklim di Tanah Air termasuk di Bantul, sehingga di saat musim hujan seperti ini masih ada sebagian wilayahnya yang belum diguyur hujan, atau hanya terjadi sebentar setelah itu cuaca panas.
Ia mengatakan, kondisi tersebut tentu membuat petani kewalahan dari segi pemenuhan air irigasi, sebab sebelumnya mereka sudah menyiapkan tanam, bahkan sebagian besar saat ini padi yang ditanam petani rata-rata berumur 15 hari sampai satu bulan.
“Kalau sekarang ini kan kadang di wilayah sana hujan, di sini tidak, kadang hujannya cuma sebentar, namun beberapa hari tidak hujan. Kalau begini terus kan saya ketar-ketir, bagaimana nasib petani yang sudah menanam padi,” katanya.
Partogi mengatakan, upaya yang disiapkan dalam mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan yaitu melalui koordinasi dengan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait agar intensif memantau hama tanaman termasuk ketersediaann air irigasi.
“Saat ini teman-teman sedang ke lapangan bersama dengan mantri tani dan tentara babinsa (bintara pembina desa). Usia tanaman padi musim pertama ini rata-rata 15 sampai 20 hari, kami harap (pengambilan air) diatur sesuai dengan kebutuhan yang ada,” katanya.
Sementara itu, ditanya terkait dampak El Nino yang sudah dirasakan petani sampai saat ini, menurutnya belum begitu signfikan, meski diakui ada sepetak dua petak sawah yang terkena hama tanaman disebabkan musim yang tidak menentu tersebut.
“Mulai ada ulat sedikit, tetapi itu masih diambang batas, pertumbuhan padi juga masih normal, namun tetap kami waspadai. Untuk sekarang belum kami data, mungkin nanti akhir bulan (Januari),” katanya.(Ant/Ats)