Terduga Teroris Incar Kapolri dan Kapolda Metro

TRANSINDONESIA.CO – Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya, Irjen Pol Tito Karnavian mengakui jaringan teroris Bekasi tidak hanya mengincar sejumlah pejabat teras Polri, tapi juga dia.

“Memang salah satunya mereka menyebutkan targetnya adalah Kapolda, selain Kapolri,” kata Tito di Jakarta, Jumat (25/12/2015).

Tito mengaku menjadi target dari teroris lantaran aktivitasnya di Detasemen Khusus. “Mungkin karena saya aktif di Densus dan karena mungkin saya Kapolda,” ucapnya.

Tito tidak takut dengan ancaman tersebut. Bahkan ia siap berkoordinasi mencegah dan mengatasi terorisme.

“Urusan mati kan di tangan Tuhan, jadi saya enggak pernah takut.”

Terduga teroris ditangkap.(dok)
Terduga teroris ditangkap.(dok)

Selama ini, Tito Karnavian memang aktif dalam pemberantasan terorisme. Ia, ketika berpangkat ajun komisaris besar, pernah memimpin 75 personel tim antiteror pada 2004. Dia termasuk polisi yang melumpuhkan sejumlah jaringan teroris, seperti jaringan Azahari pada 2005 dan Noordin M. Top tahun 2009.

Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Anton Charliyan sebelumnya mengkonfirmasi jaringan teroris Bekasi mengincar sejumlah pejabat teras Polri, bahkan Kepala Kepolisian RI Jenderal Badrodin Haiti. “Benar, kemungkinan besar seperti itu,” ujar Anton saat dihubungi, Kamis, 24 Desember 2015.

Sehari sebelumnya, Detasemen Khusus 88 Antiteror menangkap dua orang di Bekasi, Jawa Barat, di lokasi berbeda. Mereka yang ditangkap adalah AH alias AM, 31 tahun, dan ALL. AH ditangkap di gerbang pintu masuk Perumahan Harapan Baru, Bekasi. AH bertugas sebagai koordinator dan memfasilitasi warga negara Indonesia yang ingin berperang di Suriah bersama ISIS.

Anton mengatakan AH menerima perintah seseorang berinisial B alias AA. B berperan memberikan dana kepada AH. Dana itu berasal dari istri kedua AH berinisial LIN yang tinggal di bilangan Taman Mini. Masih berdasarkan cerita Anton, mereka kemudian merakit bom di tempat yang telah ditentukan.

Sedangkan ALL merupakan warga negara Cina yang disiapkan menjadi “pengantin”. Pihak lain yang diduga terkait seperti AA, An, dan NR masih dikejar polisi.(Tmp/Idham/Nic)

Share
Leave a comment