TRANSINDONESIA.CO – Pulau Sambit memang belum akrab di telinga, tetapi salah satu pulau terluar Indonesia ini menyimpan keindahan yang terancam hilang.
Pulau Sambit terletak di Laut Sulawesi, tepatnya di Pulau Maratua, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Pulau seluas 0,18 kilometer persegi ini tidak berpenghuni. Meski demikian, selalu ada beberapa petugas navigasi yang berjaga di mercusuar.
Keindahan Pulau Sambit diunggah dalam Instagram Kementerian Pariwisata Indonesia melalui akun @indtravel. Dalam gambar tersebut, foto Pulau Sambit diambil dari atas menggunakan drone.
Pulau kecil berpasir putih itu berada di tengah perairan jernih yang dangkal dan dikelilingi dengan tetrapod yang membentengi pulau ini.
Pulau Sambit merupakan pulau berpasir putih dan tidak memiliki banyak pohon. Hanya tampak dua bangunan yang berada tidak jauh dari mercusuar.
Dalam foto yang di-regram dari @areefabdi ini terdapat keterangan, “Harta karun di ujung Pulau Kalimantan yang tak berpenghuni”.
Namun sayang pulau ini disebut terancam hilang karena abrasi, terlebih seluruh daratan pulau ini berupa pasir halus. Posisi menara suar pun kini semakin dekat dengan perairan.
Selain itu, rupanya Pulau Sambit memiliki keindahan lainnya, yaitu sebagai tempat bertelur penyu hijau dan penyu sisik.
Perairan di pulau ini juga memiliki 68 jenis ikan karang. Sedangkan terumbu karangnya memiliki tipe terumbu karang pantai, di mana karang tumbuh pada kedalaman satu hingga 10 meter.
Untuk menuju Pulau Sambit, Anda bisa memulainya dari Balikpapan. Dari Balikpapan, Anda harus menuju Tanjungredep yang bisa ditempuh dengan jalur udara selama 1,5 jam dan jalur darat selama 16 jam.
Sedangkan untuk sampai Pulau Sambit, Anda hanya bisa menempuhnya melalui jalur laut menggunakan perahu motor atau speed boat sekira 5 sampai 6 jam.(Okz/Tan)