Makam Balita Korban Malpraktek Dibongkar

Suasana pembongkaran makam balita dugaan malapraktek RS Awal Bros Kalimalang, Bekasi Selatan.
Suasana pembongkaran makam balita dugaan malapraktek RS Awal Bros Kalimalang, Bekasi Selatan.

TRANSINDOENSIA.CO – Tim Forensik Polda Metro Jaya, akhirnya membongkar makam almarhumah Falya Falya Rafaani Blegur, 14 bulan, korban dugaan malapraktek di Rumah Sakit Awal Bross, Bekasi Selatan, Jumat (27/11/2015) pagi.

Di pemakaman umum Belit, Kranji Bekasi Barat, tujuh anggota tim forensik, membongkar makam disaksikan keluarga korban, “Dari awal saya sudah siap dan menyetujui kalau makan anak saya dibongkar untuk keperluan otopsi,” ujar Ibrahim Blegur, ayah korban.

Pembongkaran makan itu diperlukan polisi, setelah keluarga melaporkan dugaan malapraktik yang dilakukan tim medis RS Awal Bross, Jl KH Noer Alie, Kalimalang, Bekasi Selatan, ke Mapolda Metro Jaya, beberapa waktu lalu.

Sejak sepekan lalu, penyidik melakukan penyelidikan tahap awal atas meninggalnya Falya yang diduga karena kelalaian tim medis RS Awal Bross Bekasi dan Jumat penambahan data soal penyebab kematian korban. Pembongkaran makam itu dilakukan untuk keperluan proses penyelidikan polisi.

“Sejak awal, saya hanya mempermasalahkan pemberian antibiotik kepada anak saya tanpa dilakukan tes pada kulit terlebih dahulu dan tanpa pengawasan dokter serta penjelasan apa yangg mengakibatkan meninggalnya anak saya,” ungkapnya.

Keterangan Ibrahim Blegur, kronologis penanganan korban di RS Awal Bross berawal pada Rabu, 28 Oktober 2015, sekira pukul 10:00 WIB, ia datang ke Poli Anak ditangani dr. Yenni Wiyarni Abas, S.Pa. dan di diagnosa Diare dan Dehidrasi Ringan sehingga direkomendasikan oleh dokter untuk di rawat inap.

Kemudian pada hari Kamis, korban sudah agak pulih sudah mau makan dan bercanda. Kemudian sekira pukul 13:00 WIB, oleh suster korban diberikan Antibiotik Ampul yang disuntikkan pada infus.

Setelah diberikan antibiotik tersebut, sekira satu jam kemudian korban mengalami pembengkakan pada tubuh serta bercak merah dan mulut mengeluarkan busa. Mata naik keatas seperti sedang step dan kehilangan kesadaran.

Kemudian pelapor memanggil perawat dan dokter melalui alat pemanggil darurat namun tidak datang, lalu pelapor menyusul keruang perawat. Pada saat itu detak jantung sudah 170 hingga pukul 19:00 WIB korban dimasukan keruangan ICU. Hingga meninggal dunia pada hari Minggu, tanggal 1 November 2015 pukul 06:05 WIB.(Min)

Share
Leave a comment