TRANSINDONESIA.CO – Separuh provinsi-provinsi di Mesir, Minggu (18/10/2015), melaksanakan pemilihan anggota parlemen di Alexandria, Mesir. Pemerintah berusaha menyelesaikan peta jalan menuju demokrasi yang dilaksanakan menyusul penyingkiran Mohamed Morsi dari kursi presiden.
Tahap pertama pemilu itu melibatkan 14 provinsi yang akan memberikan suara hari Minggu dan Senin ini, dan pemilu di daerah-daerah selebihnya akan diadakan pada awal Desember. Warga Mesir yang tinggal di luar negeri berkesempatan memilih pada hari Sabtu.
Pemimpin yang kini berkuasa Abdel Fattah el-Sissi tahun 2013 memimpin upaya menggulingkan Morsi, presiden pertama negara itu yang dipilih secara demokratis. Upaya itu melahirkan pemerintah sementara yang didukung militer yang menjanjikan konstitusi baru serta pemilihan presiden dan parlemen yang baru.
Konstitusi itu diadopsi pada bulan Januari 2014 dan el-Sissi memenangkan pemilihan empat bulan kemudian. Mesir tidak memiliki parlemen sejak Juni 2012 ketika pengadilan membubarkan badan yang didominasi oleh Ikhwanul Muslimin, kelompok pendukung Morsi yang kini terlarang dan dicap sebagai organisasi teroris.
Partai-partai politik sebagian besar absen dalam pemilihan parlemen yang telah lama tertunda ini, dan tiga perempat jumlah kursi diperuntukkan bagi calon independen. Para analis memperkirakan badan legislatif itu akan mendukung el-Sissi setelah tindakan keras pemerintah terhadap Ikhwanul Muslimin dan tokoh-tokoh oposisi lainnya tidak memberikan banyak pilihan lain bagi pemilih.(Voa/Fen)