Proxy War Asap

TRANSINDONESIA.CO – Proxy war menyerang melalui tangan atau campur tangan orang lain maupun dengan cara-cara lain yang bs dianggap sebagai kelalaian, kesalahan maupun bencana.

Proxy war mempunyai tujuan mendominasi, menguasai bahkan mematikan sumber daya sebagai energi utama dari sesuatu (penguasa/kekuasaan).

Dengan demikian proxi war menjadi sarat dengan kepentingan-kepentingan yang by design (rekayasa, demi penguasaan /mengambil alih kekuasaan).

Kebakaran hutan dan siaga asap terjadi dari tahun ke tahun berulang dan seperti ritual sosial yang akan berulang dari waktu ke waktu dengan pola atau model yang sama.

Kebakaran hutan bukan semata-mata terbakar tapi kebanyakan sengaja dibakar.

Pembakaran  sebagai upaya membuka lahan dengan biaya murah. Namun apa dampaknya? asap berkelana kemaana-mana hingga menjadi bencana nasional akibat berdampak luas pada udara.

Mengapa tidak bisa tertangani? Tentu banyak faktor dan kompleks permasalahannya.

Tatkala bencana asap ini dijadikan proxy war maka akan banyak pihak yang berkonflik, pemilik utama dari konflik ini akan segera pergi dan membiarkan orang/kelompok yang sudah mereka desin untuk berkelahi diantara mereka.

Sang provokator terus memencuci tangan bahkan, bisa seolah -olah menjadi pahlawan kesiangan yang menawarkan solusi.

Tujuan mereka bisa saja menguasai kekuasaan dengan cara melengserkan, mendepak, mendominasi  bahkan menghilangkan kewibawaan dengan berbagai dampak masalah.

Dengan demikian tetap nampak bersih, ayu atau canti, ganteng rapi tanpa keringat karena merekalah designer atau dalang atas konflik dab berbagai kepentingan yang sesungguhnya.(CDL-Jkt281015)

Penulis: Chryshnanda Dwilaksana