
TRANSINDONESIA.CO – Pusat Pasar Kabanjahe di Jalan Kapten Bangsi Sembiring, Kabanjahe, Karo, Sumatera Utara (Sumut) kini semrawut dan sampah berserakan.
Warga Kabanjahe, Jakup Tarigan, menyatakan Pemkab Karo dianggap tidak memiliki solusi dan langkah untuk mengatasi kondisi Pusat Pasar Kabanjahe yang menjadi kebanggaan warga Kabanjahe.
pada saat melintas di Pusat Pasa Kabanjahe, mengatakan, kesemrawutan kawasan Pusat Pasar Kabanjahe, dan sejumlah inti Kota Kabanjahe merupakan salah satu cerminan kelemahan Pemkab. Karo dalam menciptakan kota yang tertib, asri, dan bersih.
“Kesemrawutan dan serakan sampah tidak terlepas atas hadirnya keberadaan tempat penampungan sementara (TPS) yang menjadi biang kemacetan, ditambah lagi dengan badan jalan yang berlobang termasuk penempatan kios menjadi kemacetan,” kata Jakup kepada wartawan, Senin (26/10/2015).
Para pedagang kaki lima juga tidak memiliki kesadaran, dengan menggunakan badan jalan dan trotoar dijadikan tempat berjualan.
Kabpaten yang pernah meraih Adipura masa Bupati Karo dijabat Rupay Perangin-angin, menjadikan Karo sebagai lambang kota yang bersih dan bebas dari sampah.
Dibawah Tugu Perjuangan Bambu Runcing, tampak tum;ukan sampah dan pengendara roda dua, tiga (becak barang) maupun empat seenaknya memarkirkan kendarannya secara sembarang di sejumlah badan, dan ruas jalan.
Kepala UPT Pusat Pasar Kabanjahe, Pribadi Sebayang, mengatakan pihaknya telah berulangkali melakukan sosialisasi kepada pedagang agar tidak berjualan di badan jalan maupun di trotoar namun tidak digubris.(Bes)