TRANSINDONESIA.CO – Sedikitnya 11 warga Kota Ambon menderita penyakit kaki gajah atau “filariasis”, sebagaimana data pemerintah daerah setempat.
“Sesuai data sebanyak 11 warga menderita penyakit kaki gajah atau mengalami pembengkakan pada kaki atau tangannya dan khusus untuk laki-laki pembengkakan di buah pelir,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon, Treesje Tory, kemaren.
Menurut dia, 11 penderita tersebut tampak pada pembengkakan kaki, sedangkan kasus lain belum diketahui karena harus dilakukan pemeriksaan darah.
Filariasis adalah penyakit yang disebabkan oleh cacing filaria yang ditularkan melalui nyamuk. Ciri-ciri awal terjadi benjolan di ketiak dan kelir yang berulang-ulang seperti bisul disusul demam.
“Seorang penderita filariasis yang mengalami pembengkakan pada kaki atau tangannya atau perempuan yang mengalami pembesaran di payudara, sedangkan laki-laki dibuah pelirnya menandakan penyakit itu sudah kronis,” katanya.
Pihaknya telah mencanangkan Bulan Eliminasi Kaki Gajah (Belkaga) sebagai upaya mewujudkan Indonesia bebas penyakit ini pada 2019.
“Secara nasional pemerintah pusat menetapkan 1 Oktober 2015 sebagai Bulan Eliminasi Kaki Gajah di seluruh Indonesia. Pencanangan Belkaga ditandai dengan program Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) kepada PNS di Lingkup kota Ambon dan dilanjutkan kepada warga kota usia dua hingga 70 tahun,” ujarnya.
Diakuinya pengobatan dan pencegahan filariasis telah dilakukan sejak tahun 2008 hingga 2013. Dibutuhkan lima tahun berturut-turut agar dapat menghilangkan penyakit yang disebabkan karena cacing dari tubuh manusia.(Ant/Kum)