TRANSINDONESIA.CO – Sekelompok aktivis Spanyol yang melakukan aksi telanjang di tembok yang memisahkan Israel dan Tepi Barat, meminta maaf karena telah menyinggung warga Palestina.
Dikutip dari The Independent, Minggu (20/9/2015), para aktivis yang merupakan anggota Pallasos en Rebeldia, berarti Badut dalam Pemberontakan, melakukan aksi telanjang dengan hanya memakai hidung badut untuk menunjukkan solidaritas kepada penduduk Palestina yang tinggal di Tepi Barat.
Namun setelah mereka mengunggah foto aksi itu di Facebook pada 16 September silam, kelompok aktivis ini malah dihujani kritik oleh warga Palestina dan pendukung Palestina karena metode kampanye mereka yang tak biasa.
Beberapa pengguna Facebook berkomentar “kalian memalukan”, sedang yang lain mempertanyakan apakah aksi telanjang itu layak, mengingat warga Palestina yang mayoritas memeluk agama Islam punya pandangan yang berbeda soal pakaian.
Membela diri, para aktivis itu mengatakan, “saat Anda berdiri di depan tembok memalukan ini, kemanusiaan ditelanjangi.”
Namun para aktivis itu akhirnya tetap menyampaikan permintaan maaf di Facebook, untuk “warga Palestina yang mungkin merasa tersinggung oleh aksi kami dalam melawan tembok memalukan yang menikam Tepi Barat dan setiap hati manusia.”
“Itu bukan serangan kepada Islam, itu adalah cara kami memprotes keberadaan tembok itu,” kata Ivan Prado, juru bicara Pallasos en Rebedia.(Nov)