TRANSINDONESIA.CO – Masyarakat diminta waspada aksi penipuan menjelang Hari Raya Idul Adha terhadap penjual hewan kurban lantaran pedagang hewan kurban mengalami kerugian hingga Rp194 juta.
Kapolsek Bekasi Utara, Kompol Mugiyono mengatakan, pelapor Umar bin Zaidin melaporkan kerugiannya atas penipuan tersebut.
“Masih kita dalami dan proses lidik untuk menangkap pelakunya,” kata Mugiyono, Rabu (16/9/2015).
Korban Umar mengatakan kejadian yang menimpanya terjadi pada Jumat 11 September 2015, dimana kala itu pelaku mengaku bernama Hadi Toyo datang ke lapak jualannya di Jalan Harapan Jaya, RT 7/3, Bekasi Utara, Jawa Barat.
“Dia datang dan mau memborong sapi saya sebanyak 12 ekor. Enggak tahu kenapa kayak dihipnotis saya pun bertransaksi,” katanya.
Saat itu pelaku hendak memborong 12 sapi Umar meminta harga sekitar Rp202 juta dan telah memberikan uang muka sebanyak Rp8 juta untuk mendealkan transaksi tersebut.
“Saya dikasih DP Rp8 juta dan pelaku meminta saya mengantar pesanannya ke sebuah tanah kosong di wilayah Rawa Banteng, Cibuntu, Cibitung pada Minggu (13 September 2015) siangnya,” katanya.
Sesuai perjanjian, Umar datang membawa sapi-sapi itu dengan sebuah truk. Sampai di lokasi ternyata pelaku sudah ada kandang kosong, yang didirikan di sebuah tanah lapang.
“Saya pun menurunkan sapi-sapi itu dengan dua anak buah saya ke dalam kandang. Selesai itu, kami disuruh untuk memakan sejumlah cemilan dan kopi hidangan,” ujarnya.
Berharap uang yang bakal diterimanya segera dibayar, pelaku malah mengajaknya keluar bersama-sama rekannya untuk pergi ke wilayah Pasar Tambun dengan alasan untuk ambil uang sisa pembayaran.
“Alasan dia (pelaku) uang sisanya ada disebuah yayasan dan dia pun menyuruh kami menunggu dirinya di situ,” ujarnya.
Lama menunggu pelaku tak kunjung datang, pria asal Bima mulai ragu dan memilih kembali ke kandang tempat sapinya diturunkan.
Sampai di sana pun korban terkejut dan mulai menyadari menjadi korban kejahatan. Pasalnya, sapi-sapi miliknya sudah tidak ada di kandang.
“Baru sadar jadi korban pas saat liat sapi miliknya sudah tak ada. Saya merasa terhipnotis dan saya menduga pelaku memiliki komplotan,” tururnya lemes.
Bahkan dirinya, tahu kandang yang dibuat pelaku itu tak ada izin dari siapapun karena dia sempat menanyakan kepada warga setempat.
“Warga malah kaget atas kejadian yang menimpa saya. Warga malah bilang enggak tahu juga kandang milik siapa, enggak ada izin RT/RW,” katanya.
Kini dirinya hanya dapat pasrah dan berharap polisi bisa menangkap pelakunya setelah melaporkan ke Polsek Bekasi Utara.
”Ya gimana, mau makan saja sudah susah setelah merugi hingga Rp194 juta. Semoga pelaku segera ditangkap,” ucapnya.(Min)