Apkasindo Prioritaskan Kesejahteraan Petani

Seorang wanita tengah mengangkut tandan sawit.(dok)
Seorang wanita tengah mengangkut tandan sawit.(dok)

TRANSINDONESIA.CO – Kesejahteraan petani kelapa sawit di Indonesia khususnya di Sumatera Utara (Sumut) harus menjadi prioritas seluruh pengurus Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) di Indonesia.

Pasalnya keadaan petani kelapa sawit sudah sangat menderita karena rendahnya harga jual Tanda Buah Segar (TBS) di tingkat petani.

“Kondisi perekonomian saat ini sangat sulit ditambah lagi dengan menurunnya harga TBS yang membuat petani kelapa sawit semakin menderita. Jadi melalui Apkasindo ini lah, kesejahteraan petani jadi prioritas,” ujar Ketua DPP Apkasindo, Anizar Simanjuntak kepada wartawan disela-sela acara Musyawarah Wilayah (Muswil) ke 3 Apkasindo Sumut di Kantor Dinas Perkebunan Sumut, Jumat (11/9/2015).

Menurut Anizar, dengan terselenggara Muswil ke 3 Sumut ini diharapkan terpilihnya ketua DPW Sumut dan pengurus yang dapat memecahkan setiap permasalahan petani dan dapat memecahkannya bersama.

“Kita harapkan semua DPD dapat melaksanakan Muswil ini sesuai AD/RT yang telah dibuat. Jangan ada bentrok-bentrokan karena DPP juga tidak akan mengintervensi siapa nanti yg terpilih menjadi ketua DPW nya. Kita akan terus mengarahkan ini dan diharapkan ketua DPW Sumut terpilih nanti harus disenangi DPD-DPD lain,” ucapnya.

Ditambahkan Anizar, Apkasindo itu harus kuat didukung juga Gapki sehingga dapat sejalan dalam meningkatkan kelapa sawit nasional. “Kita semua tertekan karena harga TBS dan CPO rendah. Tapi dengan kesatuan kita dapat mendorong untuk lebih baik lagi,” katanya.

Saat ini, diakui Anizar, kepengurusan Apkasindo di Sumut termasuk agak tertinggal dibandingkan di propinsi lain. Program antara DPD dan DPP kurang sinkron. Sehingga perlu perbaikan ke depan agar petank di Sumut tidak ketinggalan dari daerah lain seperti perbaikan mutu TBS petani.

Untuk program utama kepengurusan DPW Apkasindo Sumut yang baru ini yakni dapat langsung turun melakukan konsolisadasi ke bawah mencari tahu permasalahan di lapangan dan mencari solusinya.

“Apkasindo dan pengusaha dimanapun harus membina petani yang saling menguntungkaan dan membina masyarakat disekelilingnya. Ke depannya setiap DPD mmbuat percontohan pembinaan daerah binaannya,” kata Anizar.

Dengan tertekannya harga TBS dan CPO karena melemahnya ekonomi dunia ini, kata Anizar lagi, diharapkan rencana bio diesel dan industri hilir dapat dipercepat sehingga komoditas kelapa sawit tidak lagi tergantung ekspor.

“Kita tidak perlu tergantung ekspor, kalau sekarang 75% produksi kelapa sawit Indonesia di ekspor dan harganya tergantung dengan pasar dunia. Tapi kalau didalam negeri industri hilirnya dapat berjalan, maka Indonesia bisa menjadi raja sawit di dunia,” imbuhnya.

Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Disbun Sumut, Dimar Sinaga mengatakan, dalam kondisi lesunya perekonomian negara ini khususnya rendahnya harga TBS tapi Apkasindo masih dapat melakukan kegiatan penting Muswil Sumut ke 3.

“Tapi fuktuasi harga memang begitu khususnya komoditas yang dipasarkan ke luar negeri dan tergantung kurs dollar. Tapi harapan kami ke depan setelah Muswil ini Apkasindo akan lebih mandiri,” ucapnya.

Diharapkan juga, kepengurusan DPD nanti tidak terkontaminasi dengan Pilkada 2015 dan berjalan sesuai tupoksinya yamnj mensejahterahkan seluruh kelapa sawit.

“Jangan ada intervensi dari pihak manapun. Apkasindo dan Gapki dapat meningkatkan kemitraan yang selama ini sudah berjalan dengan baik. Kami juga berharap Bermuswil lah sesuai konsep untuk memilih ketua terbaik dari yang baik,” tuturnya.(Don)

Share