Ratusan Kobaran Titik Api di Sumatera dan Kalimantan

Pembakaran hutan.(dok)
Pembakaran hutan.(dok)

TRANSINDONESIA.CO – Jumlah titik api di Sumatera dan Kalimantan masih terus berkobar. Sejak Kamis (20/8/2015) sampai Jumat (21/8/2015), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada 720 titik api yang tersebar di Sumatera dan 246 di Kalimantan.

Sebaran titik api ada di Sumatera Selatan, Jambi, Riau, Lampung, Bengkulu, Babel, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.

Kepala Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyatakan, sulit untuk mendeteksi berapa titik api secara pasti yang ada di sana karena satelit tidak menyapu Sumatera.

“Meski begitu, dari melihat kondisi asap, titik apinya masih banyak. Demikian juga di Kalimantan, kalau melihat jumlah titik apinya juga hampir sama (dengan kemarin), bahkan kini menyebar di seluruh Kalimantan,” kata Sutopo, Jumat (21/8/2015).

Menurut Sutopo, BNPB sudah beberapa kali menyampaikan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jambi untuk meminta agar gubernur mengeluarkan status darurat terhadap bencana kebakaran hutan dan lahan.

Gubernur Riau, Sumsel, Kalbar, Kalsel dan Kalteng telah menyatakan status siaga darurat bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan

“Namun sampai sekarang kami belum dapat pemberitahuan tentang hal itu (status darurat) dan sudah cukup lama kami meminta,” katanya.

Implikasi ketiadaan status darurat itu, menurut Sutopo, membuat BNPB tidak bisa melakukan bantuan pemadaman titik api terutama untuk hujan buatan atau pengeboman air.

Kini proses pemadaman titik api di Jambi dilakukan hanya dengan operasi di darat dengan tim gabungan Manggala Agni, yang termasuk di dalamnya polisi, TNI, petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah.

Proses pemadaman lewat darat dan udara kini tengah dilakukan di Riau, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah.

Pada Kamis (20/8/2015), asap dari Jambi terbawa angin ke Pekanbaru sehingga jarak pandang pada sore hari di Pekanbaru hanya 3 km, Pelalawan 2 km, dan Rengat 5 km.

Sejak akhir Juni, BNPB juga sudah melakukan hujan buatan di Riau, Sumatera Selatan, dan Kalimantan Barat.

Bahkan, pada Selasa (25/8), BNPB juga akan memulai operasi hujan buatan untuk mengatasi kekeringan di pulau Jawa, Nusa Tenggara, dan provinsi Sulawesi Selatan.(bbc/nov)

Share