TRANSINDONESIA.CO – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Jaya menyatakan tiga titik di lintasan jalan negara Banda Aceh-Calang longsor.
“Ada tiga titik longsor, menutupi sebagian badan jalan. Tidak terjadi kemacetan akibat longsor tersebut,” kata Kepala BPBD Aceh Jaya Amren Sayuna yang dihubungi dari Banda Aceh, Rabu (15/7/2015).
Titik longsor tersebut, kata Amren Sayuna, di Kilometer (KM) 129, KM 131, dan KM 143. Longsor tersebut sudah diantisipasi dengan mengerahkan alat berat ke lokasi.
“Kini, titik longsor tersebut sudah teratasi. Namun, kami mengimbau pengguna jalan mewaspadai longsor susulan akibat hujan deras yang mengguyur Aceh Jaya,” kata dia.
Selain longsor, kata dia, beberapa titik ruas jalan di Aceh Jaya terendam air akibat meluap krueng atau sungai. Titik meluap tersebut di Gampong Mon Mata, Kecamatan Krueng Sabee, dan di kawasan Teunom.
“Di Krueng Sabee, ketinggian air mencapai satu meter. Terjadi kemacetan karena kendaraan rendah seperti sepeda motor dan sedan, dan minibus tidak bisa melewati titik tersebut. Truk dan bus besar tidak masalah,” ungkap dia.
Sementara itu, Dini Syahputra, pemudik tujuan Tapaktuan, Aceh Selatan, menuturkan mobil yang dikemudikannya tidak bisa melewati genangan air setinggi pinggang orang dewasa.
“Terjadi kemacetan panjang. Ratusan kendaraan, baik mobil maupun sepeda motor terhenti karena tidak bisa melewati genangan air yang tinggi,” kata dia.
Dini mengatakan, mobil yang dikemudikannya sudah tiga jam akibat banjir tersebut. Dan diperkirakan genangan air akan surut sekitar pukul 16.00 WIB atau beberapa jam kemudian.
“Saya sekeluarga terpaksa menunggu genangan air surut. Kalau memang tidak surut juga, kemungkinan saya akan kembali ke Banda Aceh, membatalkan lebaran di Tapaktuan,” ungkap Dini Syahputra.(ant/jal)