10 Titik Api Kahutla Dipadamkan

Helikopter menurunkan hujan buatan untuk memadamkan api di hutan Riau yang terbakar.(dok)
Helikopter menurunkan hujan buatan untuk memadamkan api di hutan Riau yang terbakar.(dok)

TRANSINDONESIA.CO – Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Pekanbaru, Provinsi Riau mengungkapkan, telah memadamkan 10 titik api yang berasal dari Kebakaran hutan dan lahan (Kahutla) sejak Januari hingga Juni 2015.

“Laporan Kahutla meningkat akhir-akhir ini dari masyarakat,” kata Kaban Damkar-PB, Burhan Gurning, di Pekanbaru, Selasa (30/6/2015).

Kawasannya dilahan kosong Parit Indah dan Universitas Riau, termasuk perbatasan kota.

Ini menurut Gurning dikarenakan suhu udara yang panas dan kemarau panjang, selain kelalaian masyarakat yang suka membakar sampah atau lahan saat melakukan pembersihan/membuka lahan pertanian. Sementara aturannya sudah jelas dilarang membuka lahan dengan membakar.

Apalagi Pekanbaru kini sudah dipadati pemukiman, kebakaran lahan yang terjadi sangat rawan mengancam nyawa.

“Karena itu mari jangan membakar sampah, peliharalah lahan kosong di sekitar anda agar tidak terbakar,” himbaunya.

Gurning mengakui, sudah mengirimkan surat edaran ke 12 Kecamatan yang ada di Pekanbaru agar mengindahkan pelarangan pembakaran sampah dan lahan. Selain mengajak proaktif masyarakat untuk memperhatikan lingkungan sekitar.

“Kami sudah berkoordinasi dengan Camat agar mengajak warganya peduli lingkungan,” ujarnya.

Ia memaparkan dalam kurun waktu enam bulan Damkar-PB sudah menerima 78 laporan kebakaran. Baik bagungan dan gedung termasuk Kahutla.

“Dari total itu 10 laporan terkait kebakaran lahan kosong di sekitar masyarakat,” urainya.

Ia menganalisa kebakaran lahan kosong ini dikarenakan masyarakat semberono membuang puntung rokok, atau memang sengaja membakar sampah, namun tidak dijaga akhirnya melebar dan meluas.

“Makanya kalau ada sampah jangan dibakar, tetapi dibuat jadi kompos saja,” sarannya.

Untuk mengatasi kebakaran ini ia menambahkan pihaknya kini tetap siaga menerima pelaporan warga lewat no telepon 113.

“Silahkan warga melapor jika melihat ada kebakaran apapun terutama lahan ke nomor 113,” tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, rilis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pukul 05.00 WIB hari Minggu (28/6/2015) terdapat 207 hot spot yang terdeteksi di Pulau Sumatera. Dari jumlah itu sebanyak 71 titik berada di wilayah Riau.

Daerah yang paling banyak hot spot di Riau hari ini adalah Pelalawan, 24 titik. Disusul Rokan hilir 18 titik, Bengkalis terdapat sembilan titik, Kuansing dan Kepulauan Meranti dan Kampar masing-masing satu titik.

Sedangkan di Siak terdeteksi tiga titik, Indragiri Hilir enam, Indragiri Hulu tiga dan dumai lima titik. Sehingga info alat pemantau PM10, ISPU Stamet Pekanbaru dalam kategori sedang, yang mengalami penurunan dari sebelumnya baik.

Sebelumnya 39 titik panas terdapat di di Kabupaten Kampar, Kuansing, Pelalawan, Rohil, Bengkalis, Inhil dan Inhu. Jumlah titik terbanyak ada di kabupaten Pelalawan yakni 17 titik, kemudian di Rohil delapan titik, Bengkalis tujuh titik, Inhil tiga titik, lalu Siak, Kuansing dan Inhu satu titik. Sedangkan untuk suhu udara antara 32 hingga 34,5 derajat celcius.(ant/smn/ful)

Share