PRT Tewas Terikat dan Luka Tusuk

        Ilustrasi
Ilustrasi

TRANSINDONESIA.CO – Sebuah rumah milik Ibu Irsyad di Jalan Siaga I D RT 01, RW 05 Nomor 11, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, ludes terbakar, Rabu (24/6/2015).

Pada saat kejadian, pemilik rumah sedang tidak ada di rumah, hanya ada pembantu rumah tangga bernama Ariani, 30 tahun dan satu orang anak di dalam rumah tersebut. Kondisi Ariani mengalami luka cukup parah dengan luka bakar dan terdapat tusukan di bagian punggungnya.

“Informasi dari masyarakat pukul 09:15 WIB pagi terjadi kebakaran ditemukan korban tertusuk, petugas mendatangi TKP dan melihat warga sedang memadamkan api, tapi korban sudah tidak ada, dibawa ke rumah sakit,” jelas Kapolsek Metro Pasar Minggu Kompol Doddy kepada wartawan di lokasi.

Dari kejadian tersebut pihak kepolisian menemukan ceceran darah di dalam rumah yang terbakar itu. Dugaan sementara rumah ibu Irsyad dirampok seseorang dan mengikat tangan PRT serta menyumpal mulutnya dengan kain.

“Ada ceceran darah dari informasi awal yang saya temukan. Dia mengalami kekerasan, dari info yang diterima ada luka di bagian punggung dengan luka tusuk,” jelas Deddy.

Sementara itu, salah satu saksi mata bernama Haji Wiwit yang merupakan Ketua RT setempat memaparkan sebelum terjadinya kebakaran tersebut tidak ada aktivitas yang mencurigakan di dalam rumah. Namun, secara tiba-tiba ada kobaran api di rumah tersebut.

“Awalnya saya kira lagi nabun sampah, karena enggak ada aktivitas yang mencurigakan ternyata apinya membesar. Saya lihat ada orang terjatuh dengan kondisi mulut dan tangan terikat, akhirnya dibawa sama warga ke Rumah Sakit Siaga Raya,” jelas Wiwit.

Tidak hanya Ariani yang mengalami luka, satu orang anak perempuan juga terkena imbas kebakaran itu, namun tidak dalam kondisi terikat seperti Ariani. “Juga ada tiga hewan kita selamatkan sambil menunggu damkar,” sambungnya.

Hingga saat ini polisi masih melakukan penyelidikan terkait dugaan adanya perampokan di rumah tersebut dan korban menjalani perawatan intensif karena mengalami luka cukup parah.(dam)

Share
Leave a comment