Arab Saudi Kaji Ulang Tata Cara Eksekusi Mati

Eksekusi mati.(ist)
Eksekusi mati.(ist)

TRANSINDONESIA.CO – Abdulaziz Al-Tuwaijiri, peneliti pada Naif ArabUniversity, mengusulkan cara baru pelaksanaan eksekusi Mati. Demikian Harian Makkah melaporkan.

Al-Tuwaijiri, melakukan penelitian tentang kelayakan pelaksanaan eksekusi mati dengan mengunakan sarana modern, menyarankan bahwa eksekusi mati bisa saja dengan cara lain dengan menggunakan suntikan mematikan, kamar gas, kursi listrik, gantung ataupun dengan menggunakan tembakan.

“Dalam Islam ada empat kreteria pelaksanaan eksekusi mati, harus cepat dan dengan rasa sakit yang sedikit atau tak menimbulkan rasa sakit ,tidak merusak organ tubuh ,harus mendapat persetujuan dari keluarga korban pembunuhan dan tidak dilarang dalam Islam”.

Seluruh metode Eksekusi mati telah dianalisa ,Eksekusi Mati menggunakan kursi listrik tidak sesuai dengan ajaran Islam, terpidana tidak segera mati akan tetapi mengalami rasa sakit sampai tiga kali sengatan listrik.

Eksekusi didepan regu tembak juga mengalami kelemahan , yaitu jika sasaran tembak meleset maka organ tubuh yang lain akan rusak , namun diperbolehkan jika regu tembak benar-benar mahir.

Eksekusi dengan anastesis atau suntik mati , kemungkinan ini bisa diterima, terpidana disuntik dengan tiga kali obat bius, dosis pertama lima kali lebih banyak dari pada yang biasa dilakukan untuk sebuah operasi, suntikan pertama ini menyebabkan kehilangan kesadaran.

Dosis kedua adalah untuk menghentikan jantung terpidana bekerja dan dosis ketiga menyebabkan terhentinya pernafasan. Metode seperti ini pernah dilakukan Adolf Hitler saat mendampingi dokter Karl Brandt melakukan eksekusi mati.

Kematian dengan cara disuntik adalah yang paling sangat manusiawi , karena terpidana mati hanya akan merasakan sakitnya jarum suntik pada suntikan pertama.(mkh/fen)

Share
Leave a comment