Timnas Junior Bubar akibat Sanksi FIFA

Kantor PSSI di Senayan.(dok)
Kantor PSSI di Senayan.(dok)

TRANSINDONESIA.CO – Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) membubarkan Tim Nasional (Timnas) U-16 dan U-19. Jajaran pelatih, yaitu Fakhri Husaini dan pelatih kiper, Kurniasandy hadir dalam acara pembubaran tersebut.

Fakhri meminta solusi nyata dari Menpora terkait sesumbar ingin memperbaiki sepakbola Tanah Air. Padahal, Timnas Usia Muda sudah mempersiapkan diri berlaga pada Piala AFF U-16 dan Piala U-19.

Sebelum sanksi Federasi Sepakbola Dunia (FIFA) dijatuhkan, Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah. Namun harapan ini musnah setelah Menpora tidak bersedia mencabut SK pembekuan PSSI yang berujung sanksi FIFA.

Trans Global

“Saya tuntut solusi Menpora. Ada enggak solusi untuk mengobati sakit hati anak-anak. Pejabat setingkat mentri jika ingin memberikan keputusan yang menyangkut hajat hidup orang banyak harus dikaji berhari-hari. Saya sepakat sepakbola diperbaiki. Tapi apa dengan cara membekukan PSSI? Masih banyak cara lain,” kata pelatih Fakhri di kantor PSSI, Senayan, Jakarta Selatan Jumat (12/6/2015).

“Sebelum turun sanksi, para pemain U19 selalu menanyakan ke saya dan asisten lain. Saya selalu memberikan masukan positif. Kami tahu jika peluang menjadi tuan rumah sudah tidak ada sama sekali. Tapi kami masih mau bertanding di grup mana saja. Saat sanksi turun, anak-anak sangat terpukul. Hal ini terbayangkan tidak oleh pemerintah?,” tambahnya dengan mata yang berkaca-kaca.

Lebih lanjut pelatih asal Bontang, Kalimantan Timur itu berharap pertemuan PSSI dan Kemenpora bisa memberikan putusan yang positif. Apalagi Komisi X DPR RI, mendesak PSSI dan Kemenpora melakukan pertemuan paling lambat 23 Juni 2015.

“Saya ingin ada penyelesain dengan prinsi-prinsip olahraga yang elegan, fair, dan respek. Saya harap pertemuan 23 Juni ada keberanian dan jiwa besar dari PSSI dan Kemenpora untuk ‘berdamai’ demi masa depan sepakbola Indonesia,” tutupnya.(okz/lin)

Share