Angeline oh… Angeline

Angeline.(ist)
Angeline.(ist)

TRANSINDONESIA.CO – Angeline, gadis 8 tahun yang sejak bayi sudah mengalami nasib kurang beruntun kini harus mengalami penderitaan dan siksaan batin serta jiwa.

Angeline pun harus kehilangan nyawa dengan tragis, dibunuh secara keji bahkan diduga diperkosa berulang kali oleh orang-orang yang semestinya mengasihi, mencintai, melindungi, membimbngnya bahkan juga menghidupinya.

Entah mengapa ada manusia yang tega dengan sesamanya apalagi dengan anak-anak yang masih belia dan tak berdaya.

Kegilaan dalam masyarakat sudahkah merebak? Ketdiak pedulian dan ego yang tinggi sudah menjadi tabiat orang-orang di zaman modern? Apakah alasan ekonomi, sosial, cinta, sex dan harga diri boleh mematikan orang?

Angeline adalah salah satu dari sekian ribu bahkan puluhan ribu mungkin jutaan orang yang mengalami nasib serupa. Banyak hal dalam kehidupan nyata manusia diperlakukan dan hidup yang tidak manusiawi.

Yang dipuji, disembah, dijilati, yang berkuasa, yang merana, kesepian, menderita, termarjinalkan dilirikpun tidak bahkan mereka menyapapun seolah jijik menjawabnya.

Masyarakat hanyalah korban bualan? Korban perebutan kekuasaan dan penguasaan? Kehebatan kejernihan, keindahan semua tipuan tatkala masih banyak Angeline-Angeline lain yang menjadi korban dari orang-orang yang kejam dan biadab.

Kejam, bermakna tidak berperikemanusiaan walau atas nama siapapun, manusia wajib dimanusiakan oleh sesamanya “homo homini salus” bukan “homo homini lupus”.

Biadab, dimaknai manusia yang tidak beraturan atau tidak mempunyai perdaban bagai bangsa bar-bar yang buas terhadap sesamanya.

Angeline contoh korban kekejaman dan kebiadaban. Namun Angeline-Angeline lain yang tak terlihat dan tak terhitung menjadi korban sistem kekejaman dan kebiadaban yang terus mengerat menjajah dan menjarah serta meyengsarakan.

Manusia tidak lagi hidup layaknya manusia, sengsara akibat sistem-sistem yang membuat. “Yang kaya makin kaya dan yang miskin makin terjerat dan terpinggirkan”.(CDL-Jkt120615)

Penulis: Chryshnanda Dwilaksana

 

Share