
TRANSINDONESIA.CO – Bank Dunia memangkas outlook pertumbuhan ekonomi global tahun ini. Lembaga keuangan internasional itu mendesak negara-negara untuk memperketat anggaran.
Pada laporan Prospek Ekonomi Globalnya, Rabu 10 Juni 2015, Bank Dunia mengubah prediksi pertumbuhan ekonomi dunia menjadi 2,8 persen pada tahun ini. Perkiraan ini lebih rendah dari prediksi Januari lalu, yang diperkirakan tumbuh tiga persen.
Kepala Ekonom Bank Dunia, Kaushik Basu, menyarankan Bank Sentral Amerika Serikat, untuk menunggu menaikkan suku bunga acuan sampai tahun depan. Hal itu dalam rangka menghindari semakin memburuknya volatilitas nilai tukar mata uang, dan lemahnya pertumbuhan global.
Seperti dikutip dari Reuters, Bank Dunia merendahkan outlook pertumbuhan ekonomi AS tahun ini menjadi 2,7 persen dari 3,2 persen, prediksi Januari lalu.
Bank Dunia juga menyatakan harga-harga komoditas yang rendah, terutama harga minyak yang turun 40 persen, telah merugikan para ekportir komoditas. Tetapi, harga komoditas yang rendah akan membantu pertumbuhan ekonomi global.
“Kami di Bank Dunia baru saja mengubah tanda sabuk pengaman. Kami menyarankan negara-negara, terutama negara berkembang, untuk mengetatkan sabuk pengaman,” kata Basu dalam konferensi pers di Washington, AS.
Bank Dunia juga memperkirakan, India akan mengalami percepatan pertumbuhan tahun ini sekitar 7,5 persen, naik dari prediksi sebelumnya yang sebesar 6,4 persen.(lin)