Terminal Mini di Desa Tumbang Sangai Mubazir

Terminal bus.(dok)
Terminal bus.(dok)

TRANSINDONESIA.CO – Keberadaan terminal mini di Desa Tumbang Sangai Kecamatan Telaga Antang Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, dinilai mubazir karena tidak lagi dimanfaatkan padahal bangunannya representatif.

“Kalau ini dikatakan mubazir ada benarnya,” kata Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatilka Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Fadlian Noor saat dikonfirmasi di ibu kota Sampit, Selasa (19/5/2015).

Fadlian menjelaskan, terminal mini tersebut dibangun tahun 2010 atas permintaan masyarakat sebagai tempat mangkal angkutan kecamatan menuju kota. Saat itu lalu lintas angkutan umum di kawasan itu memang terbilang ramai sehingga dinilai logis jika terminal mini dibangun di daerah tersebut.

Setelah melalui survei dan telaahan, akhirnya pembangunan dilaksanakan di atas lahan yang dihibahkan oleh kepala desa setempat yang menjabat saat itu. Pembangunan ini didanai APBD Kotim, namun Fadlian mengaku sudah lupa berapa besar dana yang dialokasikan.

Sempat digunakan sekitar 1,5 tahun, terminal itu kemudian ditinggalkan masyarakat karena dinilai lokasinya tidak strategis sehingga akibatnya bangunan tersebut tidak terpakai hingga saat ini.

Fadlian membantah perencanaan yang dibuat tidak tepat karena menurutnya penyebabnya adalah adanya jalan lain yang dinilai lebih efektif.

“Sekarang ada jalan di sebelahnya yang dibangun Dinas Pekerjaan Umum jadi masyarakat tidak lewat situ lagi. Juga ada jalan alternatif lewat perkebunan sawit. Dulu jalan itu ramai, ternyata sekarang jalan berubah,” bantah Fadlian.

Dia mengaku baru-baru ini mendapat permohonan dari Camat Telaga Antang untuk memanfaatkan bangunan terminal mini tersebut sebagai sekretariat lembaga adat.

Namun, Dishubkominfo masih mempertimbangkannya dan membuat telaahan untuk disampaikan kepada Sekretariat Daerah karena ini terkait pelimpahan aset dan tidak bisa dilakukan sembarangan.(ant/tan)

Share
Leave a comment