Rumongso Biso dan Biso Rumongso

Ilustrasi
Ilustrasi

TRANSINDONESIA.CO – Rumongso biso bisa dipahami sebagai sok-sokan, sikap narsis menunjukan kehebatannya yang sebenarnya adalah sebuah ketololan yang dilakukanya.

Rumongso biso juga sebagai bentuk pendominasian dengkul atas akal sehat. Pengakuan yang dibuatnya sendiri (tanpa kompetensi yang memadai). Biasanya rumongso biso ini medeni (menakutkan: bisa sebagai bentuk penyalahgunaan wewenang dan kesewenang-wenangan), nggilani dan njijiki (memuakan dan memalukan).

Biso rumongso adalah suatu bentuk kesadaran, kesederhanaan, tanggung jawb, kemanusiaan, memahami dan sikap tahu diri dan intropeksi diri dimulai dari keberanian mengakui kesalahan dan keterbukaannya.

Sikap ini bukan minder melainkan waspada,atau boleh dikatakan berusaha memahami dan tidak ingin menyakiti.

Orang-orang yang selalu rumongso biso sebenarnya tidak berkompeten, hanya karena ingin berkuasa, mempunyai jabatan selalu menonjol-nonjolkan diri, agar dirinya nampak hebat dari yang lain.

Tatkala memiliki jabatan akan berkuasa seperti dewa, segala aturan dipegang dan dikendalikannya dengan mendewakan uang yang menjadi taburan-taburan subur kesana kemari.

Tatkala tidak menjabat lagi, ia akan bagai ikan kekurangan air menggelapar-gelepar dan berteriak-teriak mencari perlindungan atau pertolongan siapa saja yang bisa memberikannya jabatan. Apapun akan dilakukan karena jabatan sudah mendarah daging dan menjadi bagian dari hidup dan kehidupannya. (CDL-Jkt120515)

Penulis: Chryshnanda Dwilaksana

Share
Leave a comment