Beranikah Memberantas Mafia?

Ilustrasi
Ilustrasi

TRANSINDONESIA.CO – Sepertinya aneh, kok mafia menguasai birokrasi?. Faktanya demikian, dan mengapa baru diributkan dan mungkinkah diberantas? Pertanyaan tepatnya beranikah memberantas mafia?

Mafia tentu tidak sendiri ia ada dimana terus saja berkuasa karena menguasai sumber daya dan semu sudah memuca dan jatuh cinta pada uang-uangnya. Bagaimana berani memberantas karena mafia itu juga ternyata hanya kacung saja, ada big bos atau patron yang lebih besar dan punya kuasa bahkan bias-bisa bersenjata lagi.

Semua pasti mengangguk dan menunduk sambil berkata: “Bagus, sebodo teuing yang penting gua kebagian”.

Gila memang tatkala diceriterakan dan dibeberkan ternyata yang membuat mafia adalah ndoro-ndoronya sendiri.

Para mafia ini kacung yang siap jadi martir atau dikorbankan. Mereka hanya tentakel-tetankel babu-babu, tukang sedot atau pengepul saja. Memang mereka nunut mulyo dan ikut klimis karena bisa beli minyak wangi.

Namun bergunung sumber daya para bigbos yang menjadi patron atau god fathres inilah yang menikmati 7 turunan dan 8 tanjakan. Sangat fantastis dan ironis memang di satu sisi penuh dengan mata air, namun di sisi lainya penuh air mata.

Mafia-mafia ini ada disemua birokrasi dan menguasai sumber daya. Memberantas mafia tidak cukup dengan kata-kata, slogan dan spanduk-spanduk, apalagi hanya berteriak-teriak ala kampret bayaran di jalan.

Pasti tidak mampu. Sekali njegog ditableg dengan uang samng mafia sudah terkencing-kencing mabuknya.

Memberantas mafia ini dengan system-sistem online, dengan model-model elektronik. Semua ini tinggal political will nya ada dan punya nyali atau tidak?

Ide, power, massa dan timming sudah ada tinggalah ndoro rela menghentikan atau justru menumbuh kembangkannya?(CDL-Jkt250515)

Penulis: Chryshnanda Dwilaksana

Share
Leave a comment