Solidaritas Sosial Melawan dan Mengatasi Tekanan

Ilustrasi
Ilustrasi

TRANSINDONESIA.CO – Tekanan merupakan beban bagaimana seseorang tidak mampu lagi bekerja dengan maksimal atau menghambat atau mengganggu proses kerja. Dalam bahasa Jawa dikenal nyrimpet-nyrimpeti.

Tekanan-tekanan yang diberikan bervariasi tergantung tingkatan, pengaruh atau dampak, penguasaan sumber daya dan kewenanganya. Semakin tinggi tekanan-tekanan semakin berat, semakin kompleks dan semakin rumit.

Sayangnya, sistem solidaritas sosial tidak banyak dibangun, jadi siapa kuat dia yang bisa menekan atau memaksakan, bahkan mengancam.

Tak jarang malah menabur janji-janji dan tawaran kenikmatan-kenikmatan duniawi. Tekanan-tekanan memang nyrimpet-nyrimpiti, sebenarnya dan hakekatnya yang disripeti, yang ditekan adalah hal-hal yang berkaitan dengan potensi konflik yaitu sumber daya.

UUD (ujung-ujungnya duit), cara-caranya KKN dan banyak anekdot-anekdot muncul dalam Negara-negara yang solidaritas sosialnya lemah atau bahkan tidak ada. Media pun bisa saja tidak berani membela tatkala bully an sang mafia berkumandang.

Solidaritas sosial langkah menangkis tekanan para mafia dan sebagai penguat kaum idealis untuk terus eksis tumbuh dan berkembang. Semakin kuat system-sistem solidaritas sosial akan terus menggerus kekuasaan sang mafi.

Melawan tekanan tidaklah mudah perlu nyali, dukungan dan kompetensi. Mengatasi tekanan memerlukan system-sistem teknologi dan berbagai komitmen, serta menempatkan orang-orang yang berkarakter. (CDL-Jkt270515)

Penulis: Chryshnanda Dwilaksana

Share