TRANSINDONESIA.CO – Bongkahan es terbesar dari Antartika dilaporkan semakin melemah dan diperkirakan akan mencair sepenuhnya dalam beberapa tahun ke depan. Studi NASA memperkirakan mencarirnya bongkahan besar es di Antartika tersebut berpotensi membuat permukaan lair laut naik.
Penelitian NASA difokuskan pada bongkahan es di antartika yang disebut Larsen B Ice Shelf yang telah terbentuk sejak 10 ribu tahun lalu dan mencair pada 2002 lalu. Bongkahan tersebut diperkirakan tersisa sebesar 1.600km2 atau jika dihitung ukuran es tersebut mencapai separuh dari wilayah Rhode Island di Amerika Serikat.
Larsen B terletak di Semenanjung Antartika, yang membentang ke arah ujung selatan Amerika Selatan dan merupakan satu dari dua bidang utama benua di mana para ilmuwan telah mendokumentasikan penipisan formasi es tersebut.
“Studi gletser di Semenanjung Antartika memberikan wawasan jika es akan meluncur jauh ke arah selatan. Es pada gletser tersebut bereaksi terhadap pemanasan iklim yang terjadi,” ujar Eric Rignot, co-penulis studi dan ahli gletser di Laboratorium Jet Propulsion NASA di Pasadena, California, seperti dikutip dari laman Reuters, Sabtu (16/5/2015).
Penelitian tersebut telah dipublikasikan secara online dalam jurnal Earth and Planetary Science Letters, berdasarkan survei udara dan data radar. Panel antarpemerintah PBB tentang Perubahan Iklim menyebutkan setidaknya 95 persen pemanasan iklim terjadi semakin cepat.
Hampir 200 negara telah sepakat untuk menegosiasikan pakta PBB pada akhir 2015 untuk memerangi perubahan iklim global. Para ilmuwan memperkirakan prubahan iklim tersebut akan menyebabkan banjir, kekeringan, gelombang panas, dan tentunya permukaan laut yang semakin tinggi.
Hal tersebut terjadi karena emisi atmosfer dari gas rumah kaca yang disebabkan aktivitas manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil. Ilmuwan NASA yang memimpin penelitian di Antartika mengungkapkan jika retakan es Larsen B melebar maka akan berpotensi akan tergelincir ke laut dan berkontribusi menyebabkan kenaikan permukaan air laut pada 2020.(sis)