Multi Kultural: Saudara Dalam Kebinekaan

Ilustrasi
Ilustrasi

TRANSINDONESIA.CO – Multi kultural dapat dipahami sebagai bentuk penghormatan atas perbedaan, pemahaman dan keyakinan bahwa perbedaan sebagai kekuatan dan kekayaan.

Multi kultural juga merupakan penbutuk anti diskriminasi, pengakuan atas mayoritas dan perlindungan minoritas, kesadaran akan tanggung jawb dan disiplin untuk menjaga keteraturan dalam keberagamaman.

Upaya membangun adil yang berkeadilan juga multi kultural, strategi memanusiakan dalam keberagaman, penyadaran atas hegemoni dan penghancuran.

Pembangunan kekuatan dalam sosial kemasyarakatan termasuk patriotisme dalam kemajemukan merupakan multi kultural.

Mungkin masih bisa dijabarkan lebih banyak lagi istilah-istilah atau pemahaman multi kultural bagi bangsa Indonesia yang majemuk.

Kemajemukan sarat dengan potensi-potensi konflik, tatkala akan mengeksploitasi atau menguasai sampai dengan mendistribusikan sumber daya dan yang paling sensitif adalah harga diri.

Disinilah peran multikultural untuk mencegah atau meminimalisir bahkan diharapkan mampu menghilangkan penggunaan primordialisme (SARA) sebagai pembenaran,pemaksaan, keculasan dan pemanipulasian.

Primordial akan selalu dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok yang mendominasi walau tidak dominan. Dominan semu yang dibangun adalah melalui celah primordialisme yaitu, mematikan akal budi.

Karena disini tidak lagi rasional, hanya mengedepankan emosional, spiritual dan legitimasi atau pendominasian-pendominasian.

Dampak dari pemanfaatan primordial sebagai legitimasi dan mencari solidaritas adalah kehancuran yang dibuat atas ketololan-ketololan dan penghapusan akal sehat dengan berbagai ilusi primordial yang sengaja didesign sebagai bentuk soft power untuk jadi dominan yang semu. (CDL-Jkt090515)

Penulis: Chryshnanda Dwilaksana

Share