Ambil Hikmahnya Buang Dongkolnya

Ilustrasi
Ilustrasi

TRANSINDONESIA.CO – Setiap peristiwa atau kejadian apapun ada sisi negatif dan positifnya yang dapat kita jadikan pembelajaran.

Memilih tentu yang baik bukan yang buruk dan membawa manfaat bagi hidup dan kehidupan kita, sekarang maupun masa yang akan datang.

Banyak hal yang mendongkolkan dalam peristiwa-peristiwa kehidupan ini baik dari orangnya, lingkunganya, sistemnya, kejadian-kejadiannya, infrastrukturnya, perilaku aparaturnya dan masih banyak lagi.

Memikirkan kedongkolan-kedongkolan dengan mengkritisi memang menggerus hati bahkan bisa merusak jiwa. Buah dari kekritisan itupun bisa menjadi saling menyalahkan dan mencari kesaalahan, yang semestinya adalah belajar dari kesalahan.

Antoni de Mello mengatakan, “kita sejak kecil sudah diajari atau diberi candu yang namamya: pujian,diterima, diagung-agungkan”.

Tatkala kita mendapat candu itu, berbunga-bungalah rasa hati, dunia serasa miliknya. Sebaliknya tatkala candu tidak didapatkan, seperti mendapatkan kritik, protes,perlawanan, hati panas, jengkel, galau, resah, gelisah, marah yamg seakan dunia akan segera lenyap.

Candu itulah yang kita sering temui dan rasakaan, bahkan sebagai ajaran yang menjadikan hegemoni

(Pelemahan tingkat kesadaran dan kekritisan atas pendominasian kekuatan mayoritas yang memproduksi kaum yes man,safety player atau asal bapak senang). Hegemoni menina bobokan kesadaran dan menjadikan suatu produk semu yang rapuh dan menunggu kapan ambruknya saja.

Belajar dari hidup dan kehidupan ini memang bukan seperti memberi aba-aba dalam baris berbaris, semua segera ada dan segera terjadi perubahan.

Semua membutuhkan proses. proses menuju sadar memang banyak hal yang mendongkolkan, namun dibalik kedongkolan-kedongkolan itu sebenarnya ada hikmah atau nilai-nilai positif yang menjadi pembelajaran atau pemecahan masalah.

Thomas Alva Edison penemu lampu pijar mengalami 10.000 kegagalan, tetapi ia dapat mengambil hikmahnya menjadi mampu mengatasi 10.000 permasalahannya dengan menemukan kemanfaatan bagi manusia dimuka bumi ini.(CDL-Jkt060515)

Penulis: Chryshnanda Dwilaksana

Share