Estetik dan Eksentrik Jari Penuh Akik

Batu akik
Batu akik

TRANSINDONESIA.CO – Memakai akik ukuran besar akan dilabel sebagai dukun? Betulkah akik identik dengan klenik? Akik batu-batuan yang mengalami proses panjang ribuan bahkan puluhan ribu sampai ratusan ribu tahun lalu.

Warna-warni, bentuk dan proses panjang sering tidak mampu dipahami atau tidak bias dijelaskan sebagai rasionalisasinya secara ilmiah.

Lama akik menjadi kesukaan para Akik-Akik (kaum tua laki-laki), baru ini saatnya para kaum muda sampai intelektual bahkan kaum ibu-ibu tua, muda dan anak-anak tanpa sungkan maupun malu membahas dan menggunakan akik.

Akik sejari seperti diguankan pelawak Tessy Sebagai aksesoris dalam memerankan lawaknya. Seniman yang eksentrik dengan akik besar menempel diidentitasnya setiap penampilannya.

Akik penuh degan estetik, karena kurang dimaknai dan promosi sering dikatakan batu kelas rendah dan murahan.

Hembusan idola dunia dar dunia barat dan Amerika yang menjadi acuannya pada batu-batu mulia mlai dari berlian, ruby, safir, topaz, garnet, malacaite, cat eyes, kalimaya, pirus, jamrud, blue safir dan sebagainya.

Bisa dibayangkan kalau yang hanya satu warna saja begitu hebatnya dan mendunia, bagaimana yang kaya warna, bergambar dianggap tak berharga?.

Berharga atau tidaknya suatu karya tergantung pemaknaan dan tingkat apresiasi, marketing dan edukasinya.

Lukisan karya Van Gogh seumur hidupnya hanya 1 saja yang laku. Hal itu membuat dia setres dan masuk rmah sakit jiwa, namun tetap melukis.

Akhirnya dia berhasil menmukan karya yang luar biasa namun, apresiasinya sebatas dari Theo, sang adik yang mensuport dan menerima karya kakaknya.

Tingkat stres yang tinggi membuat Van Gogh menembak perutnya sendiri dan beberapahari kemudian tewas.

Karya Van Gogh yang sangat luar biasa itu tidak mendapat tempat semasa hiduonya, namun setelah kematianya karya-karyanya menjadi sangat luar biasa.

Karyanya kemduian mendapat apresiasi hingga satu lukisannya bias terjual dengan harga yang fantastis.

Kemudian karya-karyanya menjadi ikon seni rupa baru dan saat ini mendunia.

Siapa salah kalau akik yang estetik dan nyentrik hanya menjadi ganjel pintu atau sebagai batu fondasi saja.

Ya, yang jelas para pemimpin, punggawa negara dan para pengusaha yang menjadi pilar terus tegak dan mendunianya suatu karya anak bangsa. (CDL-Jkt280415)

Penulis: Chryshnanda Dwilaksana

Share
Leave a comment