SBY Sebut Jokowi Asal “Nyeplak” Soal Utang IMF

Jokowi dan SBY.(ist)
Jokowi dan SBY.(ist)

TRANSINDONESIA.CO – Presiden keenam Soesilo Bambang Yudhoyono menyampaikan kritik terhadap pernyataan Presiden Joko Widodo soal utang Indonesia di Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Pembangunan Asia (ADB).

Menurut SBY, pernyataan Jokowi yang menyebutkan bahwa Indonesia harus melepaskan diri dari ketergantungan IMF adalah keliru. Indonesia, kata SBY, sudah lama melepaskan ketergantungannya dari IMF sejak sembilan tahun lalu.

“Saya harus mengatakan bahwa pernyataan Pak Jokowi tersebut salah. Indonesia sudah melunasi semua utang kepada IMF pada 2006 lalu,” kata SBY dalam akun twitter resminya, @SBYudhoyono, pada Selasa (28/4/2015.

Sejak itu juga, lanjut SBY, Indonesia sudah menjadi negara yang merdeka dan tidak berkegantungan dengan siapa pun dalam pembangunannya. “Sejak 2006, Indonesia tidak jadi pasien IMF. Tidak lagi didikte IMF. Kita merdeka & berdaulat untuk merancang pembangunan ekonomi kita,” ujarnya.

Menurut SBY, saat itu keputusan melepaskan diri dari ketergantungan terhadap IMF, diambil SBY atas dasar tiga alasan. Pertama, perbaikan ekonomi Indonesia yang sudah membaik. “Ekonomi kita sudah tumbuh relatif tinggi, sektor riil mulai bergerak, fiskal kita aman, dan cadangan devisa kita cukup kuat,” ujar SBY.

Kedua, keinginan untuk melepaskan diri dari dikte negara-negara donor. “Kita tidak lagi didikte & minta persetujuan kepada IMF & negara-negara donor (CGI) dalam pengelolaan ekonomi, termasuk penyusunan APBN.”

Dan ketiga, agar Indonesia tidak lagi dipermalukan karena menjadi pasien IMF. Karena Indonesia tidak lagi menjadi pasien IMF. Bebas dari trauma masa lalu.

SBY khawatir, jika pernyataan Jokowi tersebut tak dikoreksi, maka akan berdampak pada kepercayaan publik terhadap dirinya. Padahal, baginya, kebenaran itu mutlak.(vn/met)

Share