TRANSINDONESIA.CO – Guna kepentingan diseminasi informasi bagi penguatan TNI, Counter Opini dan proteksi, Pusat Penerangan di jajaran TNI harus bisa membangun komunitas dengan media sekaligus menjadi wahana penguatan kapasitas sumber daya manusia penerangan TNI. Demikian dikatakan Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko di depan peserta Rapat Koordinasi Teknis Penerangan (Rakornispen) TNI tahun 2015, bertempat di Aula Gatot Subroto Mabes TNI Cilangkap Jakarta Timur, Selasa (14/4/2015).
“Peran media di era globalisasi saat ini adalah suatu keniscayaan, sehingga apa yang ada di media akan mempengaruhi realitas subyektif interaksi antar organisasi atau interaksi sosial pelaku organisasi di masyarakat”, tambah Panglima TNI.
Lebih lanjut Jenderal TNI Moeldoko mengatakan, berangkat dari besarnya peran media dalam mempengaruhi peran publik, Pusat Penerangan TNI dan Penerangan Angkatan sangat perlu memikirkan strategi dan sistem diseminasi informasi dan proteksi organisasi secara akurat dan berkualitas terlebih dihadapkan kepada globalisasi media yang tak terelakkan lagi.
“Pendekatan profesional harus menjadi kata kunci dalam pengembangan kapasitas, kapabilitas dan kreatifitas personel penerangan termasuk kapasitas dan naluri intelejen yang harus dimiliki personel penerangan TNI, guna dapat membaca setiap kecenderungan yang berkembang. Untuk itulah saya sekarang ini memobilisasi penerangan TNI agar dapat digerakkan”, ujar Panglima TNI.
“Dengan kapasitas dan naluri intelijen, lembaga penerangan di jajaran TNI harus dapat memanfaatkan munculnya lembaga-lembaga Media Wacth, yang keras terhadap pers negatif sebagai jawaban terhadap maraknya penerbitan pers kuning, Massen Presse dan Geschaff Presse”, tegas Panglima TNI.
Dalam kesempatan tersebut Panglima TNI berharap, agar mulai saat ini masing-masing jajaran penerangan untuk melakukan perubahan di unit kerjanya, dan tunjukan kalian bisa berprestasi di tengah-tengah kekurangan yang kalian hadapi. Jadikan tantangan sebagai suatu kebutuhan kebutuhan.
“Perwira penerangan jangan ragu-ragu untuk memuat berita TNI sebanyak-banyaknya di media. Tidak usah takut nanti dimarahi, dan kalau ada kekurangan-kekurangan itu nanti urusan saya yang menyelesaikan”, tegasnya.
Rakornispen TNI tahun 2015 yang berlangsung selama satu hari mengambil tema “Mewujudkan Interoperabilitas Jajaran Penerangan TNI Guna Mendukung Tugas Pokok”, diikuti 132 personel, terdiri dari 13 personel Mabes TNI, 50 personel TNI AD, 38 personel TNI AL, 16 personel TNI AU, 5 personel Peninjau dan 13 personel undangan, menghadirkan tiga narasumber yaitu Budiarto Shambazy (Wartawan Senior Kompas), Effendi Gazali (Pakar Komunikasi) dan Balques Manisang (News Anchor tvOne).
Turut hadir dalam acara tersebut, para Asisten Panglima TNI, Kapuspen TNI Mayjen TNI M. Fuad Basya, Kadispenad Brigjen TNI Wuryanto, Kadispenal Laksma TNI Manahan Simorangkir dan Kadispenau Marsma TNI Hadi Tjahjanto.(sis)