Yayasan Pusaka Indonesia Gelar Simulasi Evakuasi Pengungsi Sinabung

Pengungsi Gunung Sinabung.(dok)
Pengungsi Gunung Sinabung.(dok)

TRANSINDONESIA.CO – Yayasan Pusaka Indonesia (YPI) mengelar simulasi evakuasi erupsi sinabung bersama warga di lima desa dikawasan lingkar Gunung Sinabung yaitu Desa Mardiding, Perbaji, Kuta Tengah, Kuta Gugung dan Desa Kebayaken kabupaten Karo, Sumatera utara (Sumut).

Kegiatan ini telah dimulai sejak 23 Maret 2015 dengan melibatkan seluruh warga desa, BPBD Kabupaten Karo, Basarnas dan TNI.

Koordinator Management Kebencanaan Yayasan Pusaka Indonesia Marjoko mengatakan, simulasi yang digelar Yayasan Pusaka Indonesia bekerjasama dengan Chatolic Relief Service (CRS) ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan sikap kesiapsiagaan warga terutama yang tinggal di wilayah rentan terhadap erupsi gunung api Sinabung.

“Proses evakuasi yang terorganisir dan terkomandodiharapkan dapat meminimalisir korban ketika erupsi besar terjadi,” ujarnya, Selasa (24/3/2015).

Ditambahakanny, melalui simulasi ini masyarakat diajarkan menyiapkan hal-hal yang dibutuhkan seperti tas siaga untuk menampungbarang-barang atau dokumen berharga, membuat posko pengungsian sendiri, tim medis, dapur umum, menyiapkan teransportasi untuk evakuasi dan kebutuhanlainnya.

“Hal ini penting mengingat apabila mengungsi pada hari pertama merekabelum sepenuhnya dapat diperhatikan pemerintah,” ungkapnya.

Untuk tahap awal, lanjut dikatakannya, simulasi dilakukan di desa Mardinding.

Pantauan dilapangan warga Desa Mardinding Kecamatan Tiga Nderket, Kabupaten Karo terlihat antusias saat dilatih melakukan berbagai prosedur saat terjadi erupsi.

Masyarakat diberi pelatihan membuat satu titik kumpul sementara supaya memudahkan proses evakuasi, terutama mengevakuasi orang sakit, lansia dan anak-anak, membawa dokumen-dokumen penting serta logistik.

Ketua Badan Pengurus Yayasan Pusaka Indonesia Fatwa Fadillah, SH menambahkan bahwa skenario simulasi dibuat seakan-akan gunung Sinabung meletus besar dan berstatus AWAS. Dalam kondisi tersebut standart minimum apa yang harus dipersiapkan oleh warga ketika ada instruksi harus segera mengevakuasi diri.

“Keterlibatan tim SAR untuk proses evakuasi adalah bagian dari proses menyatukan Standart Prosedur Operasi dan perangkat yang mereka miliki denganmekanisme evakuasi yang dimiliki oleh warga. Sehingga bila terjadi erupsi sesungguhnya, warga dan tim SAR sudah lebih siap melakukan evakuasi secara terorganisir dan terkomando,” tuturnya.

Dikatakannya, bahwa kegiatansimulasi ini merupakan bagian program pemulihan erupsi gunung Sinabung di 5 desa. Sebelumya telah dilakukan kegiatan padat karya, perbaikan hunian warga serta pelatihan pengurangan risiko bencana dan penyusunan rencana aksi desa untuk siaga bencana. (dhona)

Share
Leave a comment