Co-Pilot Germanwings Harusnya Cuti Sakit

Kopilot Andreas Lubitz.(fb)
Kopilot Andreas Lubitz.(fb)

TRANSINDONESIA.CO – Co-pilot pesawat Germanwings Andreas Lubitz yang diyakini sengaja menabrakkan pesawatnya ke pegunungan Alpen Perancis, sehingga menewaskan seluruh 150 orang di dalamnya, semestinya dalam cuti sakit pada hari kecelakaan tapi menyembunyikan bukti mengenai penyakitnya, kata para jaksa Jerman hari Jumat.

Surat keterangan dokter ditemukan dalam penggeledahan di rumah co-pilot berusia 27 tahun itu di dua kota Jerman, termasuk salah satunya surat ijin tidak masuk kerja pada hari kecelakaan tersebut.

Sebuah pernyataan dari para jaksa mengatakan dokumen-dokumen medis yang ditemukan menunjukkan “penyakit yang diderita Lubitz dan perawatan medis yang semestinya”.

Pernyataan itu tidak mengungkapkan penyakitnya. Media menyebut Lubitz menderita depresi, tapi sebuah RS di Dusseldorf yang terakhir kali melihat Lubitz tanggal 10 Maret untuk diagnosa, membantah ia dirawat disana karena depresi.

Pihak berwenang Jerman mengatakan mereka tidak menemukan surat bunuh diri atau motif politik dan agama pada jatuhnya pesawat itu.

Hari Jumat di Perancis, pejabat mengatakan mereka telah menemukan antara 400-600 bagian-bagian tubuh dari lokasi jatuhnya pesawat. Tidak satupun mayat yang ditemukan dalam keadaan utuh.

Jaksa Perancis Brice Robin dalam konferensi pers yang ditayangkan televisi hari Kamis mengatakan Lubitz tampaknya sengaja menabrakkan pesawat setelah mengunci pintu kokpit dari dalam sehingga kapten pilot yang sedang keluar kokpit tidak bisa kembali memasukinya.

Lufthansa, perusahaan induk maskapai penerbangan murah Germanwings, hari Jumat mengumumkan akan menerapkan peraturan baru yang mewajibkan dua awak pesawat setiap saat berada di dalam kokpit.

Badan Keamanan Penerbangan Eropa hari Jumat menganjurkan semua perusahaan penerbangan memberlakukan standar itu.(voa/fen)

Share