Risma Mau Bebas Minimarket di Kampung Surabaya

Minimarket di kota smapai ke perkampungan semakin menjamur.(dok)
Minimarket di kota smapai ke perkampungan semakin menjamur.(dok)

TRANSINDONESIA.CO – Wali Kota Surabaya, Jawa Timur, Tri Rismaharini meninginkan tidak ada toko modern atau minimarket dikawasan perkampungan di Surabaya.

Menurut Risma, minimarket menjadi ancaman bagi kelangsungan hidup warung dan UKMK.

“Kita terus melakukan pendataan. Pokoknnya bagi saya, yang paling penting, saya tidak ingin warung dan UKM mati. Kalau minimarket mau di kampung, no way!” ujar Risma kepada wartawan di Surabaya, Rabu (25/3/2015).

Risma mengakui, selama ini banyak terjadi pelanggaran dalam pendirian minimarket di Surabaya. Saat ini, menurut Risma, minimarket lebih banyak berdiri di perkampungan daripada di pinggir jalan-jalan besar.

“Banyak yang mengeluh ke saya, toko-toko mereka mati,” kata Risma.

Risma berharap, warung dan UKMK terus tumbuh. Untuk itu, Pemkot Surabaya saat ini sedang melakukan penertiban. Risma mengaku dulu dia berharap PD Pasar Surya bisa menjadi pelindung toko-toko kecil di perkampungan. Sayang, menurut dia, konsep tersebut belum berjalan.

Kepala Satpol PP Surabaya Irvan Widyanto menyampaikan pihaknya mendata 508 minimarket tidak berizin di Surabaya. Namun stelah diverifikasi melalui teguran kedua dan ketiga, jumlahnya menyusut menjadi 404 unit, lalu menjadi 396 unit.(rol/ats)

Share