
TRANSINDONESIA.CO – Kasubdit Pendidikan dan Rekayasa Dirlantas Polda Metro Jaya, AKBP Warsinem, mengakui jika kemacetan akibat pembangunan jalan layang Transjakarta (Ciledug-Tendean) dan jalan layang Kuningan tidak bisa dihindari.
Untuk itu Ditlantas bersama berbagai pihak terus mencari solusi untuk mengurangi kemacetan. Berbagai langkah telah dilakukan, seperti melebarkan jalan dengan cara membongkar jalur hijau di dekat Mabes Polri, hingga membuat jalur khusus untuk kendaraan sepeda motor.
“Jalan yang ada di dekat Mabes Polri itu sudah diperlebar, supaya tidak terlalu macet,” kata Warsinem, Jakarta, Kamis (19/3/ 2015).
Dengan proyek pembangunan yang sudah memasuki tahap pemasangan bored pile, Warsinem membantah jika ruas jalan tersebut akan ditutup. Artinya kendaraan masih bisa melintas di Jalan Kapten Tendean. “Tidak akan ada penutupan jalan selama pembangunan,” ujarnya menegaskan.
Sementara itu, kemacetan lalu lintas yang parah akibat dari dibangunnya jalan layang di Kuningan, juga membuat polisi menguji coba jalur khusus untuk kendaraan bermotor roda dua yang akan melintas di Jalan Gatot Subroto.
Kepala Bagian Pembinaan Operasional Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Budiyanto, ujicoba yang dilakukan sejak Jumat 13 Maret 2015 lalu ini cukup efektif dan setidaknya bisa mengurangi kemacetan.
“Ini untuk menghindari supaya kendaraan roda dua melaju zig zag dan asal masuk jalur, Dari ujicoba ini kesemrawutan dan kemacetan menjadi sedikit berkurang” kata Budiyanto.(vvn/nic)