TRANSINDONESIA.CO – Ratusan perajin batu mulia dari berbagai provinsi di Sumatra, mengikuti kontes batu mulia atau akik yang digelar Forum Bersama Pemuda Mahasiswa Rumbai Peduli (Forbes PMRP), Pekanbaru, Riau.
“Demam batu saat ini membuat kami terinspirasi menyatukan pengrajin dalam bentuk kontes,” kata Ketua Forum Bersama Pemuda Mahasiswa Rumbai Peduli (Forbes PMRP), Perdana Putra, di Pekanbaru, Senin (9/3).
Ia menjelaskan kontes itu digelar selama 10 hari di Stadion Rumbai, Pekanbaru. Sekitar 120 pengrajin batu mulia ikut serta dalam kontes tersebut. Halaman stadion yang luas juga diberikan menjadi tempat puluhan Usaha Menengah Kecil Mikro (UMKM) untuk berjualan.
“Jadi bukan hanya perajin akik, kami juga menggandeng Pedagang Kaki Lima dan UMKM,” katanya.
Karena para kontestan yang berdatangan dari luar kota akan dimudahkan dengan adanya pedagang makanan dan minuman, termasuk pengunjung. Mereka tidak lagi sulit mendapatkan makan dan minum selama 10 hari. Sebab panitia membuka acara mulai pagi hingga malam hari.
“Mereka datang dari provinsi tetangga. Seperti Jambi, Sumsel, Bengkulu, Aceh Sumut, Sumbar dan Kabupaten se Riau,” terang dia.
Panitia selain menyediakan lapak bagi pengrajin, juga penginapan bagi kontestan yang dari luar daerah. Kontes ini, menurut dia, selain sebagai ajang pameran, pemasaran, pemersatu, juga bertujuan untuk memunculkan karya dan kreativitas pengrajin batu mulia yang terbaru. Khususnya untuk memperkenalkan keunggulan batu mulia yang dihasilkan dari perut bumi Riau.
Karena, katanya, selain batu asal provinsi lain, Riau juga ternyata memiliki batu mulia yang bernilai, seperti dari Inhu ada batu laksamana, Solar Rokan dan sebagainya. Jadi untuk menarik para pecinta baru panitia pada akhir kegiatan akan melombakan karya para pengrajin dengan hadiah menarik.
Ada empat kategori yang dilombakan. “Kategori baru asli Riau, batu nasional polos, nasional bergambar dan bacan,” ucap dia.(ant/ful)