
TRANSINDONESIA.CO -Jembatan penghubung dua dusun di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, tiba-tiba runtuh saat warga setempat sedang menggelar syukuran atas difungsikannya jembatan tersebut.
Akibatnya, sekira 70 warga terpaksa dilarikan ke puskesmas dan rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis. Syukuran digelar warga Desa Awolagading, Kecamatan Awangpone, tepat di atas jembatan.
Jembatan gantung yang dibangun oleh warga dengan anggaran dari program PNPM Mandiri pedesaan tahun 2014 tersebut memiliki tinggi 15 meter dan panjang 45 meter. Dana yang dihabiskan sekira Rp333 juta.
Jembatan gantung terbuat dari kayu itu diduga tidak dapat menahan beban di atasnya. Sehingga, pengait jembatan langsung lepas yang mengakibatkan jembatan ambruk dan puluhan warga jatuh ke sungai.
“Pengait jembatan lepas, sehingga jembatan ambruk. Saat itu ada 70an oang di atas jembatan,” ungkap seorang warga, Bambang.
Sementara itu, salah seorang korban, Solong, mengatakan ketika itu dia hendak mengambil piring untuk menyantap panganan, namun tiba-tiba jembatan ambruk. Dia langsung jatuh ke sungai dan berenang ke tepi untuk menyelamatkan diri.
“Untungnya saja air sungai tidak deras. Orang-orang yang terjebur langsung menyelamatkan diri ke pinggir,” terangnya.
Kini, warga dua dusun di Desa Awolagading terpaksa memutar arah lagi dan melintasi sungai dengan jarak tempuh sekira 5 meter bila ingin berkunjung ke masing-masing dusun.(ant/jei)