TRANSINDONESIA.CO – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) menyebutkan bahwa banjir yang melanda DKI Jakarta sejak kemarin diprediksi telah menimbulkan kerugian hingga triliuan Rupiah. Pasalnya, banjir ini melumpuhkan beberapa pusat perbelanjaan dan toko.
Wakil Ketua Kadin DKI Jakarta, Sarman Simanjoran, mengatakan, ada sekira 75.000 kios dan toko yang tutup akibat banjir yang melanda Ibu Kota ini.
“Jika omzet mereka per hari kita rata-ratakan Rp20 juta per hari, maka kerugian yang dialami mencapai Rp1,5 triliun per hari,” kata Sarman di Jakarta, Selasa (10/2/2015).
Ia menyebutkan, kerugian yang terjadi saat ini hanya pada sektor perdagangan di pusat bisnis, belum termasuk kerugian yang diakibatkan jalur distribusi yang stagnan, omzet perhotelan, pendapatan restoran yang juga dipastikan menurun, transaksi keuangan yang terganggu, dan perkantoran yang tidak beraktivitas akibat banyaknya karyawan yang tidak masuk kerja.
Dia melanjutkan, banjir yang terjadi saat ini membuktikan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum mampu mengatasi permasalahan banjir di DKI.
“Sebagai kota jasa, Pemprov DKI Jakarta harus dapat segera mengatasi dampak banjir ini karena sudah sangat mengancam kelangsungan bisnis,” ungkapnya.
Menurutnya, banjir dan macet yang terjadi di ibu Kota merupakan momok yang selama ini menjadi ancaman pada aktivitas bisnis. Sebagai pelaku usaha, Sarman meminta Pemprov DKI mengambil langkah-langkah strategis dengan mempercepat fungsi Kanal Banjir Timur dan Kanal Banjir Barat.
“Revitatalisasi sungai yang berkesinambungan dan tereintegrasi, perbaikan drainase secara keseluruhan, khususnya pusat-pusat bisnis, sehingga dampak banjir ini dari tahun ke tahun semakin berkurang dan tidak menjadi ancaman bagi aktivitas ekonomi,” jelas dia.(okz/lin)