Satpam Dibunuh di Rumah Kosong

        Ilustrasi
Ilustrasi

TRANSINDONESIA.CO – Seorang petugas keamanan (Stapam) Rahmat alias Jumbo, 39 tahun, ditemukan tewas dengan telinga, hidung dan mulut mengeluarkan darah di sebuah rumah yang tengah dibangun di Perumahan Simpony Blok KMJ 22 Kelurahan/Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, Banten, Selasa (3/2/2015).

Korban diduga tewas akibat dibunuh itu pertama kali ditemukan oleh dua pekerja bangunan yakni Sukamat, 30 tahun dan Yanto, 26 tahun, saat hendak beraktivitas.

Kapolsek Pondok Aren, Kompol Bahtiar Alponso mengatakan, pada Senin 2 Februari, sekira pukul 21:00 WIB, Sukamat dan Yanto melihat sepeda motor Yamaha Fino terparkir di depan rumah dua lantai yang belum jadi tersebut.

Keduanya kata Alponso, mencoba masuk untuk mengecek, namun baru sampai di ruang depan, mereka mendengar suara mendengkur keras. Dikarenakan takut, keduanya pun kembali dan memutuskan beristirahat di tempat salah satu teman.

“Mereka batal bermalam di rumah itu, dan baru pagi hari kembali untuk bekerja. Namun ketika mereka masuk, keduanya melihat Rahmat sudah tergeletak terlentang dengan mulut mengeluarkan banyak darah,” kata alponso.

Dari hasil identifikasi sementara, polisi menemukan luka di bagian kepala, dan wajahnya juga memar, serta di bagian tangan patah.

Korban yang bekerja sebagai petugas keamanan di perumahan tersebut mengalami luka-luka pada tubuh korban.

“Dugaan sementara korban tewas akibat dibunuh,” katanya.(her)

Share