Ekspor NTT Turun 0,83 Persen

ilustrasi
ilustrasi

TRANSINDONESIA.CO – Nilai ekspor di Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Desember 2014 berjumlah 1.843.881 dolar AS, atau turun 0,83 persen senilai 15.454 dolar AS jika dibandingkan dengan November 2014 sebesar 1.859.33 dolar AS.

“Pada Desember 2014, nilai ekspor Provinsi NTT sebesar 1.843.881 dolar AS dengan volume sebanyak 4.148,7 ton,” kata Kepala Badan Pusat Statistik Nusa Tenggara Timur Anggoro Dwitjahyono, di Kupang, Senin (2/2/2015).

Ia mengatakan bila dibandingkan dengan total ekspor pada periode yang sama pada bulan Desember tahun 2013 sebesar 1.554.938 Dolar AS, maka terjadi kenaikan sebesar 18,58 persen.

“Kenaikan itu dipicu oleh penambahan volume dan nilai serta komoditas eksport. Nilai ekspor tersebut terdiri dari ekspor migas sebesar 418.785 Dolar AS dan ekspor non migas sebesar 1.479.579 Dolar AS,” katanya.

Ia menyebut nilai ekspor hingga Desember 2014 terdiri dari ekspor migas sebesar 563.726 Dolar AS dan ekspor non migas sebesar 1.280.155 Dolar AS.

“Pada bulan Desember 2014 pengiriman komoditas ekspor Provinsi Nusa Tenggara Timur dilakukan melalui Pelabuhan Atapupu di Kabupaten Belu yang berbatasan langsung dengan Timor Leste senilai 1.280.155 Dolar AS dan Pelabuhan Tenau di Kota Kupang senilai 563.726 Dolar AS,” katanya.

Umumnya, kata dia, komoditas ekspor NTT bulan Desember 2014 seluruhnya dikirim ke Timor Leste senilai 1.843.881 Dolar AS.

Dia mengatakan komoditas ekspor terbesar yang diekspor dari NTT pada bulan Desember 2014 adalah kelompok komoditas bahan bakar mineral (27) dengan nilai sebesar 735.506 dolar AS.

Khusus untuk nilai impor NTT pada bulan Desember 2014 sebesar 753.147 dolar AS dengan volume 1.314,6 ton.

Komoditas utama impor bahan bakar mineral (27) dengan nilai sebesar 653.035 dolar AS yang didatangkan dari Singapura.

Ia mengatakan jika membandingkan kumulasi nilai ekspor sebesar 20.785.147 dolar AS terhadap kumulasi nilai impor sebesar 31.919.488 dolar AS, maka pada tahun 2014 terdapat defisit sebesar 11.134.341 dolar AS.

“Pada bulan November 2014 komoditas impor Provinsi NTT berasal dari Singapura, Tiongkok, dan Timor Leste. Komoditas impor yang berasal dari Singapura senilai 653.035 dolar AS dan dari Tiongkok senilai 67.363 Dolar AS; dan berasal dari Timor Leste senilai 32.749 Dolar AS,” katanya.

Secara nasional, katanya Badan Pusat Statistik (BPS) Pusat menyatakan impor Indonesia pada Desember 2014 sebesar 14,43 miliar dolar Amerika Serikat, naik 2,80 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tercatat 10.56 miliar dolar AS.

“Nilai impor pada Desember 2014 mencapai 14,43 miliar dolar AS atau naik 2,80 persen jika dibanding dengan bulan sebelumnya, namun jika dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun lalu tercatat mengalami penurunan sebesar 6,61 persen,” kata Kepala BPS, Suryamin, di Jakarta.

Suryamin mengatakan, impor nonmigas pada Desember 2014 mencapai 11,05 persen atau mengalami kenaikan 4,51 persen jika dibanding bulan sebelumnya yang sebesar 10,56 miliar dolar AS. Namun jika dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun lalu, mengalami penurunan 1,69 persen.(ant/sun)

Share