PBNU Minta Masyarakat Tak Terpengaruh Propaganda ISIS

Militan ISIS di provinsi Raqqa, Suriah (foto: dok). Kelompok ISIS, Boko Haram, al-Qaida dan Taliban dituduh menyebabkan 66 persen kematian akibat teror.(rts)
Militan ISIS di provinsi Raqqa, Suriah (foto: dok). Kelompok ISIS, Boko Haram, al-Qaida dan Taliban dituduh menyebabkan 66 persen kematian akibat teror.(rts)

TRANSINDONESIA.CO – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) meminta masyarakat untuk tidak khawatir dengan beredarnya foto-foto yang memperlihatkan konvoi mirip pendukung gerombolan teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Makassar melalui twitter dan beredarnya video youtube ancaman yang bikin gempar akhir Desember lalu.

“Itu bukan ancaman, hanya sensasi belaka. Jadi masyarakat tidak terlalu takut dan hal itu jangan dibesar-besarkan,” terang Ketua PBNU KH Maksum Machfoedz, kepada politikindonesia.com di Jakarta, Selasa (27/1/2015).

Maksum mengatakan, agama Islam tidak mentoleransi kekerasan seperti yang dilakukan oleh kelompok ISIS. Sebab, ISIS telah bertindak sadistis terhadap orang yang tidak sejalan dengan ajarannya.

“Agama Islam tidak mentoleransi kekerasan,” beber Maksum.

Kendati warga negara Indonesia yang bergabung ISIS terhitung relatif kecil jumlahnya, namun tambah dia, bukan berarti kasus itu tidak penting untuk dicermati. Semua masyarakat Indonesia harus tetap waspada dan tidak terpengaruh dengan paham ISIS.

“Jangan sampai masyarakat terpengaruh dan kemasukan oleh paham dan ideologi ISIS yang disebarkan oleh kelompok atau jaringan tertentu,” ujarnya.(lin)

Share
Leave a comment