TRANSINDONESIA.CO – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) melontarkan ide baru. Orang-orang kaya, para pengguna kendaraan pribadi bisa menggunakan jalur busway asal mau membayar. Ahok berencana mengenakan tarif tinggi kepada mreeka yang ingin menggunakan jalur busway itu.
Ahok bercerita ide tersebut muncul setelah temannya, komplain karena memiliki mobil mewah dengan pajak tinggim tapi tidak bisa menggunakan jalur busway.
“Saya akan melauncing satu ide, ini temen saya marah sama saya. Jadi gini Hok, kamu ini kurang ajar katanya. Saya bayar pajak STNK mobil Lexus ini sebelum naik Rp28 juta, kenapa tidak bisa menggunakan jalur busway anda,” tutur Ahok saat launcing parkir meter di Jalan Sabang, Jakarta, kemaren.
Ahok bercerita, awalnya ia menegaskan tidak bisa kepada temannya tersebut. “Saya ada duit, kamu mau apa,” ujar Ahok menceritakan komplain temannya itu.
Setelah pulang, Ahok berpikir ternyata jalur Busway masih ada selang waktu 3 hingga 5 menit sehingga masih ada celah kendaraan pribadi untuk masuk.
“Bagaimana cara mengaturnya saya mau pasang di Bus Stop Busway pasang semua kalau separatornya sudah ditinggikan, yang sok kaya boleh masuk tapi anda harus tempelkan e-money ke dalam bot mobil anda depan belakang, sehingga saat dia masuk ini pintu terbuka, tapi dipotong Rp50 ribu,” ujar Ahok.
Ditambahkan Ahok, bila masih banyak kendaraan pribadi yang mau masuk jalur busway dengan tarif Rp50 ribu dan menyebabkan TransJakarta macet, maka tarifnya akan dinaikkan kembali menjadi Rp100 ribu. Bila masih macet juga akan diatur lagi menjadi Rp200 ribu.
“Jadi kalau kamu kira-kira macet nggak mau naik bus. Kalau kamu kira-kira mau gaya, mau nyolong jalur busway boleh (bayar) Rp200 ribu, masih kaya juga naikkan lagi Rp500 ribu,” ungkapnya.
Dikatakannya, uang dari para pengguna kendaraan pribadi yang masuk jalur busway tersebut akan dialihkan untuk subsidi bus tingkat gratis.(pi/met)