2 Kelompok Warga Madina Bentrok, 2 Luka Parah

Ilustrasi
Ilustrasi

TRANSINDONESIA.CO – Dua kelompok warga dari beberapa kecamatan berbeda di Kabupaten Madina, Sumatera Utara, terlibat perkelahian, Minggu (11/1/2015). Dalam insiden ini  dua warga mengalami luka parah.

Perkelahian terjadi antara warga Desa Sibanggor Jae, Kecamatan Puncak Sorik Marapi dan sejumlah warga dari beberapa kecamatan yang berdekatan dengan Kecamatan Puncak Sorik Marapi.

Kepala Bidang Humas Polda Sumatera Utara, AKBP Helfi Assegaf mengatakan, pertikaian warga bermula ketika sekitar 20 warga yang dipimpin Tan Gojali melakukan pengecatan dinding parit dan tugu kemenangan di Desa Sibanggor Jae. Tugu itu sebelumnya dibangun masyarakat antiperusahaan PT SMGP, yang bergerak dalam industri panas bumi.

“Tak lama kemudian muncul petugas keamanan PT SMGP yang adalah warga Desa Sibanggor Jae, bersama 30 orang warga desa yang melarang aksi pengecatan yang dilakukan Tan Gojali dan kawan-kawannya. Akibatnya, terjadilah perkelahian antara kelompok Tan Gojali dengan warga Desa Sibanggor Jae,” cerita Helfi kepada pers, Senin (12/1/2015).

Usai perkelahian, kelompok Tan Gojali undur diri, namun mereka kembali mengumpulkan sejumlah orang dari beberapa desa dari kecamatan yang anti terhadap keberadaan PT SMGP. Kemudian mereka mendatangi Desa Sibanggor Jae, dan langsung melakukan pengepungan. Dengan menggunakan tangan dan kayu mereka melakukan penyerangan terhadap sejumlah warga desa tersebut.

Sejumlah warga mengalami luka dan ada yang dirawat di rumah sakit. Dua korban yang mengalami parah, yakni Ali Umar Nasution (37) mengalami luka koyak di bagian kepala, dan Ahmad Husein (34) mengalami luka di bagian kepala dan sempat pingsan. Ahmad Husen dirujuk ke rumah sakit Bukit Tinggi, Sumatera Barat.

Korban Ali Umar sudah membuat laporan polisi ke Polres Madina. Pascakejadian itu, kelompok Tan Gojali juga akan membuat pengaduan ke polisi terkait pengeroyokan yang dilakukan warga Desa Sibanggor Jae.

“Situasi di lokasi kejadian sejauh ini sudah terbilang kondusif. Namun sejumlah petugas dari Polres Madina dan Polsek Penyabungan tetap disiagakan di lokasi mengantisipasi keributan berulang,” kata Helfi.(pi/don)

Share