Kenapa Ahok Ngamuk Dituduh Kongkalikong?

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama (Ahok).
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama (Ahok).

TRANSINDONESIA.CO – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok membantah tudingan larangan pemotor melintas di jalur protokol karena adanya kongkalikong dengan produsen mobil.

Sebaliknya Ahok berasumsi, isu itu digulirkan oleh produsen sepeda motor yang merasa kalau angka penjualan mereka akan menurun dengan adanya peraturan tersebut.

“Kalau kongkalikong, justru kenapa enggak mau bilang industri motor marah? Karena pembelian motor turun,” kilah Ahok di Gedung Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (8/1/2015).

Suami Veronica Tan itu manambahkan, pihak yang seharusnya merasakan dampak kebijakan ini adalah para pengguna mobil. Alasannya, selain penerapan Electronic Road Pricing (ERP), pemilik mobil juga dikenakan pajak progresif.

“Terus kalau beli mobil, tidak punya NPWP, saya kejar. NPWP kamu yang sudah (ada) saya kejar, saya bandingkan dengan pajak mobil yang anda punya,” tegas Ahok.

Dengan cara itu, lanjut Ahok, tidak ada lagi masyarakat Ibu Kota yang membeli mobil dengan nama orang lain, “Jadi kalau kamu pakai nama sopir kamu, yang enggak sesuai, kita kejar habis. Jadi kongkalikong di mana? Ngaco saja!,” pungkasnya.(okz/nic)

Share