TRANSINDONESIA.CO – Disiplin merupakan sebuah kepatuhan dan ketaatan akan aturan, waktu, dan nilai-nilai yang telah disepakati bersama.
Disiplin dapat dikarenakan : 1. Takut, 2. Terpaksa dan 3.Sadar.
Disiplin karena ketakutan dan keterpaksaan adalah disiplin semu, patuh dan taat hanya demi sesuatu, entah untuk menyenang-nyenangkan pimpinan, entah karena tidak ada pilihan, atau bisa karena tekanan yang mau tidak mau harus dilakaukan.
Disiplin yang demikian, akan rapuh dan mudah hilang, berdampak pada perilaku dalam berbagai kegiatan lainya.
Hidup dan kehidupanya akan banyak tipu muslihat, kucing-kucingan dan berbagai cara untuk mengelabui dan mencari peluang untuk melanggar atau menyimpang dari aturan.
Hal demikian, akan menjadi lahan subur, tumbuh dan berkembangnya korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).
Akar dari KKN adalah ketidak disiplinan, segala ketentuan dan aturan dilanggar.
Benarkah hukum atau aturan tidak boleh dilanggar?
Secara umum ya, namun tatkala dalam penerapannya tidak menemukan atau tidak didapatkan keadilan maka bisa saja diabaikan.
Namun pengabaian hukum dan aturan tersebut tetap memegang disiplin pada tujuan yaitu untuk : a. Keadilan, b. Kemanusiaan, c. Kepentingan umum atau yang lebih luas, d, Edukasi.
Itulah yang menjadi landasan tindakan diskresi, restorative justice, dan alternative dispute resolution. Tanpa disiplin pengabaian tersebut bisa menjadi KKN, karena kepentinganya bisa berbeda baik untuk kelompok maupun pribadi.
Disiplin yang atas dasar kesadaran inilah sebuah karakter yang harus ada dalam masyarakat bangsa dan negara.
Kesadaran disiplin akan membawa pada kekuatan sebuah masyarakat, bangsa dan negara. Disiplin yang karena kesadaran akan menunjukan sikap yang bertanggung jawab.
Rasa tanggung jawab menjadi sebuah bentuk kepekaan dan kepedulian akan hidup dan kehidupan orang lain. Bukan hanya di saat sekarang saja melainkan juga bagi generasi mendatang.
Bagaimana membangun disiplin yang berdasar kesadaran?
Kesadaran merupakan dorongan dari dalam diri manusia yang memiliki kepekaan dan kepedulian serta rasa tanggung jawab terhadap hidup dan kehidupan sesamanya.
Kesadaran dapat dibangun melalui beberapa tahapan seperti : A. Tahap mengetahui, B. Tahap memahami, C. Tahap bs memanfaatkan dan D. Tahap bisa mengembangkan.
Tahap mengetahui bisa dibangun melalui sosialisasi secara langsung atau melalui media dalam berbagai model.
Tahap memahami ini dasar bagi tahapan-tahapan selanjutnya. Pada tahap memahami dibangun melalui edukasi secara konseptual, dan praktik dilapangan serta studi kasus atas dampak disiplin dan dampak ketidak disiplinan.
Pada tahap memahami diperlukan suatu proses penanaman nilai-nilai yang hakiki akan hidup dan kehidupan. Nilai-nilai moral yang dijadikan spirit atau sebaga core value benar-benar dihayati.
Tahap selanjutnya adalah tahap bisa memanfaatkan yaitu, mampu mengimplementasikan apa yang dipahami dalam kehidupan sehari hari.
Dapat dimulai dari yang sederhana dan pada diri sendiri. Misalnya, bangun tidur, ketepatan waktu dan sebagainya.
Setelah mampu menerapkan dalam kehidupan sehari-hari barulah dikembangkan pada lingkup yang lebh luas.
Dari tahap-tahap diatas pembangunan infra struktur yang dapat mengcover dan mengontrol semua lini akan semakin memperkecil peluang untuk terjadinya pelanggaran. Dan yang tak kalah penting adalah penegakkan hukum yang tegas dan berwibawa menjadikan suatu kekuatan dalam membangun disiplin.
Disiplin menunjukan peradaban dan kualitas suatu bangsa. Suatu bangsa yang dikatakan maju tingkat disiplin yang berdasar kesadaran sangat tinggi.(CDL-301214)
Penulis: Chryshnanda Dwilaksana