TRANSINDONESIA.CO – Harga beberapa komoditas pangan masih terpantau tinggi di pasar tradisional meski harga bahan bahan bakar (BBM) telah turun. Bahkan, harga cabai rawit merah terus merangkak naik dari kisaran Rp100 ribu per kg menjadi Rp120 ribu per kg.
Dengan kenaikan itu, harga cabai rawit merah kini terpantau lebih mahal dari daging sapi yang dijual di kisaran Rp95 ribu-Rp110 ribu.
Jarwoto (38) pedagang Pasar Kebayoran Lama mengatakan, kenaikan harga cabai merah merah rawit karena tersendatnya pasokan serta meningkatnya permintaan saat tahun baru.
“Cabai mahal sejak tahun baru,” katanya, Senin (5/12/2015).
Dia menambahkan, saat ini untuk memasok cabai dari Pasar Induk Kramat Jati harus merogoh kocek sekitar Rp100 ribu per kg. Selain cabai merah rawit, harga cabai merah keriting juga terpantau tinggi di pasaran.
“Keriting dari sana (Pasar Induk) Rp70 ribu per kg. Dijual dengan harga Rp80 ribu per kg,” papar dia.
Pedagang lain, Satiyah (40) membenarkan jika harga cabai memang sedang mahal. Namun di tempatnya, dia mengaku masih menjual cabai merah rawit dengan harga Rp100 ribu per kg.
Selain itu, dia juga bilang harga komoditas lain juga terpantau stabil.
“Kentang Rp10 ribu per kg, kacang panjang Rp6.000 per kg masih murah. Pare masih Rp8.000 ribu,” tutupnya.
Berikut rincian harga komoditas:
– Cabai merah keriting Rp 80 ribu per kg
– Cabai merah rawit Rp 120 ribu per kg
– Seledri Rp 28 ribu per kg
– Daun bawang Rp 16 ribu per kg
– Tomat Rp 12 ribu per kg
– Timun Rp 6.000 per kg
– Bawang merah Rp 24 ribu per kg
– Bawang putih Rp 24 ribu per kg
– Kol Rp 8.000 per kg
– Sawi Rp 8.000 per kg
– Jeruk peras Rp 16 ribu per kg
– Wortel impor Rp 20 ribu per kg
– Wortel lokal Rp 14 ribu per kg
– Jeruk nipis Rp 20 ribu per kg
– Kentang Rp 10 ribu per kg
– Kacang panjang Rp 6.000 per kg
– Pare Rp 8.000 per kg
– Terong Rp 7.000 per kg
– Buncis Rp 5.000 per kg
– Oyong Rp 10 ribu per kg
– Brokoli Rp 20 ribu per kg.(lp/lin)