TRANSINDONESIA.CO – Seorang pembom bunuh diri meledakkan dirinya di luar gereja Evangelis di timur laut Nigeria sehingga melukai beberapa orang. Demikian diungkapkan saksi mata dan sejumlah pekerja penyelamat.
“Ada ledakan di luar gereja ECWA pagi ini. Seorang pembom bunuh diri yang tertahan untuk masuk ke gereja meledakkan dirinya. Untungnya tidak ada yang tewas, tetapi beberapa orang mengalami luka-luka ringan,” kata Abubakar Yakubu, yang memimpin Palang Merah Nigeria di Gombe, Kamis (1/1/2015).
Seorang saksi mata mengatakan, pria itu tiba selama kebaktian gereja dan menolak untuk memarkir sepeda motornya di luar penghalang keamanan yang didirikan oleh relawan gereja. “Dia bersikeras naik melalui penghalang,” kata Dahiru Badamasi.
Sementara saksi lain mendengar ada ledakan dan bergegas keluar. “Ketika ia berdebat dengan para relawan, sabuk bunuh dirinya meledak. Saya melihat seorang pria membimbing 3 anak dengan gaun baru mereka diwarnai dengan darah,” kata Jummai Maifada.
Nigeria Timur laut telah mengalami serangkaian serangan tanpa henti yang dipersalahkan pada militan Boko Haram, kini menggunakan pembom bunuh diri wanita.
Gombe, ibukota negara bagian Eponymous, sampai saat ini masih terhindar kekerasan yang telah mengguncang negara-negara bagian tetangga Yobe, Borno dan Adamawa, di mana Boko Haram telah menguasai sekitar 20 kota.
Namun serangan-serangan meningkat dalam beberapa pekan terakhir. Seorang pembom bunuh diri perempuan tewas saat ia mencoba untuk masuk ke barak militer di Gombe, Rabu lalu. 7 Orang tewas dalam ledakan bus di sebuah desa dekat dengan Potiskum, di negara bagian Yobe.
Akibatnya, para ahli meragukan kemampuan Nigeria untuk melaksanakan rencana pemilu nasional pada Februari karena meningkatnya kerusuhan di bagian timur laut.(ant/fen)