Banjir, Aktivitas Perdagangan di Baleendah Lumpuh

Banjir di Baleendah
Banjir di Baleendah

TRANSINDONESIA.CO – Menteri perdagangan, Rachmat Gobel, melihat langsung aktivitas perdagangan dikawasan banjir Baleendah kabupaten Bandung dan mengunjungi korban banjir. Dilokasi pengungsian, Mendag menyatakan aktivitas ekonomi, khususnya perdagangan dilokasi banjir 95 persen mengalami kelumpuhan. Walaupun demikian, Mendag menjamin ketersediaan bahan pokok dan dan menjaga stabilitas harga.

”Aktifitas perdagangan dilokasi Banjir 95 persen lumpuh. Pemerintah akan membantu perbaikan pasar-pasar ini hingga dapat beroperasi kembali,” kata Rachmat Gobel  melakukan blusukan ke lokasi banjir Baleendah, di Bandung, Jumat (26/12/2014).

Banjir diperkirakan masih setinggi satu meter. Secara keseluruhan, banjir melanda tiga kecamatan dikabupaten bandung, yaitu Dayeuhkolot, Baleendah, dan Bojongsoang. Mendag mengatakan, sejumlah pasar terendam dan mengalami kerusakan, diantaranya pasar baleendah, pasar Ciparay, dan Pasar Dayeuhkolot.

Mendag juga menuturkan, jalur distribusi saat ini mengalami hambatan karena infrastruktur jalan yang terputus.

”Banjir menyebabkan distribusi logistik terganggu dan mempengaruhi harga sejumlah komoditas,” jelas Mendag.

Rachmat Gobel mengatakan, selain memberi bantuan rehabilitasi pasar, pemerintah juga membantu korban banjir berupa selimut, sarung, dan sembako.

Berdasarkan data, kamis (25/12/2014) bencana banjir menyebabkan penduduk mengungsi ke 19 titik pengungsi menempati kantor desa, kantor camat, polsek koramil, mesjid, GOR, dan gedung Inkanas. Jumlah pengungsi dimasing -masing kecamatan terdiri atas dayeuhkolot sebanyak 1.936 jiwa, Baleendah sebanyak 1.379 jiwa, dan Bojongsoang sebanyak 820 jiwa.(rol/din)

Share
Leave a comment